Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kerahkan Tim Gabungan Buru TPNPB OPM yang Bunuh 11 Warga Yahukimo

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Polisi Faizal Ramadhani menyatakan 11 warga di Yahukimo dibunuh TPNPB OPM saat mendulang emas.

10 April 2025 | 07.40 WIB

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Perbesar
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menyatakan instansinya telah mengerahkan tim gabungan untuk menindaklanjuti kejadian 11 warga Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Ia menyebut 11 korban itu diduga dibunuh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami sangat mengecam tindakan keji ini. Ini bukan hanya serangan terhadap warga sipil tak bersalah, tetapi juga bentuk nyata pelanggaran hak asasi manusia," kata Faizal dalam keterangan resminya pada Rabu, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia mengatakan lembaganya sedang memburu para pelaku pembunuhan. Faizal menyebut Satgas Operasi Damai Cartenz juga terus memastikan keamanan warga di wilayah Papua.

"Satgas Operasi Damai Cartenz akan terus memburu para pelaku dan memastikan keamanan warga di Papua tetap terjaga,” ucap dia.

Faizal menyatakan instansinya telah mengerahkan 15 personel anggota kepolisian Polres Asmat, serta 11 personel gabungan yang terdiri Satgas Tindak dan Satgas Gakkum Ops Damai Cartenz. Dia mengatakan saat ini tim tersebut juga telah berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat untuk melakukan pengumpulan keterangan saksi, pendalaman informasi, serta penyusunan rencana operasi evakuasi korban.

Adapun 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo, diduga menjadi korban pembunuhan oleh TPNPB OPM. Faizal mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada 6 hingga 7 April 2025 di area pendulangan Lokasi 22 dan Muara Kum Kabupaten Yahukimo.

Informasi awal diperoleh Satgas Damai Cartenz pada 7 April 2025 malam, yang diperkuat dengan kesaksian salah satu korban selamat yang kini mengamankan diri di Kampung Mabul. Faizal menyebut bahwa korban pembunuhan mengalami luka bacok, tembakan, serta luka akibat panah.

Dari 11 korban meninggal dunia, enam di antaranya telah berhasil diidentifikasi, yakni Aidil, Sahruddin, Ipar Stenli, Wawan, Feri, dan Bungsu. Sementara, ucap Faizal, lima lainnya masih dalam proses identifikasi.

Dia menyatakan sebanyak 35 orang penambang lainnya berhasil mengungsi dan kini berada dalam pengamanan aparat TNI-Polri di Kampung Mabul. Selain itu, kata Faizal, delapan orang lainnya dilaporkan terpisah dari rombongan dan belum diketahui keberadaannya. Sementara dua warga sipil lainnya yakni Tuan Dusun yang bernama Dani dan istrinya bernama Gebi, diduga masih disandera oleh TPNPB OPM.

Selain itu, Faizal mengatakan sebanyak 12 orang orang pendulang emas berhasil menyelamatkan diri menggunakan speed boat tiba di Pelabuhan Logpon, Distrik Dekai pada Rabu pagi, 9 April 2025.

Alif Ilham Fajriadi berkontribusi dalam pembuatan artikel ini.

M. Raihan Muzzaki

Bergabung dengan Tempo pada 2024 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus