Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri melalui Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) terus melakukan komunikasi kepada keluarga korban jemaah umrah yang meninggal, apakah korban meninggal akan dipulangkan atau dimakamkan di Mekkah. “Kami masih menunggu keputusan dari keluarga. Tapi biasanya dimakamkan di sana,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha, Ahad, 23 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 20 Maret lalu, 20 jemaah umrah Indonesia mengalami kecelakaan di Wadi Qudeid atau Madinah-Mecca Road, 6 orang diantaranya meninggal dunia. Sebagian besar jemaah yang mengalami luka-luka telah dipulangkan dari rumah sakit Arab Saudi, beberapa diantaranya masih di rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kecelakaan tersebut terjadi antara bus yang membawa rombongan jemaah umrah dengan mobil jeep. Kedua kendaraan itu terbakar setelah bertabrakan.
Peristiwa itu berjarak 150 km dari Kota Jeddah. Dari video yang beredar di sosial media, tampak asap hitam mengepul ke langit disertai api. Kondisi bus juga terbalik. Jemaah yang ada di dalam mobil terlihat berhamburan keluar.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah telah mengirim tim perlindungan WNI Indonesia untuk berkoordinasi dengan otoritas setempat, termasuk perwakilan kementerian haji, muassasah atau badan pelayanan haji di Makkah dan perusahaan bus yang membawa jemaah umroh tersebut.