Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polda Papua terus melakukan pengejaran terhadap warga sipil yang berkomplot dengan enam prajurit TNI Angkatan Darat dalam kasus mutilasi terhadap empat warga sipil di Kampung Pigapu, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika. Ada empat warga sipil yang terlibat dan menjadi tersangka yaitu APL, DU, R, dan RMH, di mana baru tiga orang yang ditangkap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Satu tersangka masih DPO," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani saat dihubungi, Selasa, 30 Agustus 2022. Tersangka yang masih DPO berinisial RMH.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara itu, jumlah korban bertambah dari semula dua orang menjadi empat orang. Tapi sampai kemarin, baru tiga korban yang ditemukan dalam bentuk bagian tubuh. Sementara, bagian tubuh korban keempat masih dalam pencarian. "Belum (ditemukan)," kata Faizal.
Sebelumnya, pembunuhan terjadi pada 22 Agustus sekitar pukul 21.50 WIT di kawasan SP 1, Distrik Mimika Baru. Pembunuhan itu terjadi terhadap Arnold Lokbere, Irian Nirigi, Leman Nirigi dan seorang korban lainnnya belum diketahui identitasnya dan jasadnya dibuang di sekitar sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka.
Kasus itu terungkap setelah Jumat, 26 Agustus, jenazah Arnold Lokbere ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Pada Sabtu, 26 Agustus, kembali ditemukan sesosok jenazah yang juga dalam kondisi mengenaskan dengan identitas yang belum diketahui.
Usai kejadian, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI Tatang Subarna mengatakan Subdenpom XVII/Cenderawasih di Mimika telah menahan enam prajurit TNI AD. Keenam prajurit TNI AD yang diduga terlibat dalam insiden pembunuhan empat warga sipil itu adalah Mayor Inf Hf, Kapten Inf Dk, Praka Pr, Pratu Ras, Pratu Pc dan Pratu R.
Setelah itu, polisi pun menangkap APL, DU dan R yang diduga melakukan pembunuhan pada 22 Agustus tersebut. Mereka ditangkap di lokasi berbeda. Hari ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga belum berkomentar banyak soal kasus mutilasi yang melibatkan enam prajurit TNI AD ini.
"Tanyakan ke Pak Gubernur, saya belum mendengar, pak Bupati ya, Pak Kapolda," kata Jokowi singkat.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.