Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak berumur 14 tahun, berinisial MAS, diduga membunuh dua anggota keluarganya pada Sabtu dini hari, 30 November 2024. Pembunuhan yang berlokasi di sebuah perumahan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, itu menewaskan ayah (APW) dan nenek (RM) dari anak tersebut. Selain itu, ibu kandung dari anak berhadapan hukum tersebut juga terluka akibat ditusuk dengan sebilah pisau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut seorang perempuan lanjut usia yang mengklaim dekat dengan korban RM, MAS dikenal sebagai anak pandai di sekolah. "Anaknya termasuk orang yang pintar, belajar apa juara," kata warga yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui ketika baru pulang ke rumah pada Minggu, 1 Desember 2024. Warga itu dekat dengan sang nenek karena menghadiri pengajian rutin di masjid perumahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati kepintarannya diakui, warga yang tinggal di rumah mantan wakil ketua RW 06/04 itu menyebut ada perubahan capaian akademik dari MAS. "Cuma belakangan ini kelas SMA 1 ini dia nilainya drop," ujarnya. Ia tidak mengetahui apakah penurunan nilai itu membuat kedua orang tua MAS memberikan tekanan akademik atau tidak.
"Mungkin kalau tekanan enggak karena dia islamnya kuat," klaim warga tersebut. Ia meyakini itu berdasarkan pengamatannya sebagai pengurus masjid. Menurut warga itu, informasi soal MAS yang berprestasi juga dibenarkan oleh anaknya yang mengenal langsung APW. "Saya dengar ceritanya dari anak saya, teman ibunya," kata warga tersebut dari atas mobil hitam yang dihentikan di depan rumahnya.
Perihal tekanan akademik yang diduga memicu MAS membunuh keluarganya, polisi belum bisa memberi pernyataan. "Saya belum bisa bilang, nanti dicek ya," kata pelaksana harian Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Polisi Nurma Dewi, saat ditemui di kantornya pada Ahad sore, 1 Desember 2024.
Tempo telah menghubungi dua nomor narahubung yang tercantum di situs sebuah sekolah di Cilandak tempat MAS belajar. Menurut Yana Maolana, hanya kepala sekolah yang bisa menyampaikan soal kondisi akademik dari MAS. "Sesuai arahan kepala sekolah, silakan menemui kepala sekolah secara resmi saja," ujar Yana lewat WhatsApp, pada Ahad sore, 1 Desember 2024.