Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Operasi Damai Cartenz 2024 Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani menyatakan telah melaksanakan operasi penegakan hukum di Papua sejak Januari hingga Desember 2024. Dalam data yang dirilis satuan tugas itu, justru jatuh korban terbanyak merupakan aparat hingga masyarakat sipil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pada data itu, terdapat korban jiwa 10 personel TNI, 8 personel Polri, dan 28 orang masyarakat sipil," ujar Faizal dalam rilisnya, Selasa, 31 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia juga merincikan korban luka-luka yang terdiri atas 16 TNI, tiga Polri, dan 12 masyarakat sipil. Sementara dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), terdapat 27 orang tewas dan 11 orang luka-luka.
Kasatgas Hubungan Masyarakat Ops Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Bayu Suseno mengklaim operasi itu berhasil atas dukungan masyarakat Papua yang terus bersinergi dengan aparat keamanan untuk menciptakan situasi yang kondusif. "Keberhasilan Operasi Damai Cartenz 2024 adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, keamanan dan kedamaian Papua dapat terwujud," ujar Kombes Bayu Suseno. Dia mengatakan, sepanjang Januari hingga Desember 2024, terdapat 203 aksi kriminal yang dilakukan oleh KKB dengan lokasi kejadian berada di sembilah daerah Operasi Satgas Ops Damai Cartenz 2024 dan juga di luar dari daerah operasi.
Operasi Damai Cartenz merupakan operasi gabungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Papua. Operasi ini sudah berlangsung sejak Januari 2022. Operasi ini adalah kelanjutan dari Operasi Nemangkawi yang dimulai sejak 2018.
Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Operasi Damai Cartenz pada 2025. Faizal Ramdhani menyatakan, keputusan itu untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Papua dari ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).