Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

KontraS Upayakan Usut Teror Setelah Menggeruduk Rapat Tertutup RUU TNI di Hotel Fairmont

Kantor KontraS didatangi tiga orang tak dikenal setelah aktivisnya menggeruduk rapat DPR RI membahas RUU TNI di Hotel Fairmont

20 Maret 2025 | 10.06 WIB

Ketua Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus saat berdemonstrasi di depan ruang rapat pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menolak pembahasan RUU TNI yang dibahas oleh DPR dan pemerintah. Tempo/Novali Panji
Perbesar
Ketua Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus saat berdemonstrasi di depan ruang rapat pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menolak pembahasan RUU TNI yang dibahas oleh DPR dan pemerintah. Tempo/Novali Panji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) didatangi tiga orang tak dikenal pada Ahad, 16 Maret 2025. Mereka kedatangan tamu tak dikenal itu sebagai bentuk teror setelah sehari sebelumnya aktivis KontraS menginterupsi rapat pembahasan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) di Hotel Fairmont, Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mengenai tindak lanjut atas upaya pengusutan teror ke kantor kami masih berdiskusi intens dengan tim,” kata Wakil Koordinator Bidang Eksternal KontraS Andrie Yunus, saat dihubungi, pada Selasa, 18 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kendati demikian, Andrie Yunus menyatakan belum bisa menyampaikan pembahasan internal soal pengusutan teror itu. Ia juga belum mengajukan perlindungan kepada lembaga yang menangani perlindungan terhadap masyarakat termasuk para pembela hak asasi manusia seperti Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). “Kami belum ajukan karena masih fokus pada advokasi isu intinya mengenai RUU TNI,” tutur Andrie Yunus. 

Kantor KontraS disambangi tiga orang tidak dikenal pada dini hari sekitar pukul 00.16 WIB, Ahad, 16 Maret 2025. Dari tangkapan layar kamera pengawas yang terpasang di depan pagar, tampak dua pria mengenakan pakaian hitam dan seorang lainnya memakai kaos berwarna krem.

Andrie saat itu sedang berada di balkon kantornya yang menghadap ke arah pagar. Ia mengatakan, ketiga pria itu menekan bel berkali-kali tanpa tujuan yang jelas selama kurang lebih lima menit. Andrie lantas menanyakan dari mana asal ketiga orang tersebut.

“Kami sempat menanyakan dari mana? Salah seorang berbaju hitam kemudian menjawab “dari media” sambil terus membunyikan lonceng di pagar kami,” ujar Andrie saat dihubungi, Ahad, 16 Maret 2025.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, Andrie juga mendapatkan panggilan tiga kali dari nomor seluler tidak dikenal. Setelah dilakukan penelusuran, Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya mengatakan nomor itu milik personel Datasemen Intelijen atau Denintel TNI Angkatan Darat. 

Beberapa hari sebelum kejadian tersebut, tepatnya pada Jumat, 14 Maret 2025, gerak-gerik orang tak dikenal yang mencurigakan juga terlihat di depan kantor Kontras. Berdasarkan rilis organisasi tersebut, ada dua pengendara motor Vario dan seorang pengendara motor Ninja yang terpantau bolak-balik di jalanan tepat di depan kantor mereka. 

"Kedua sepeda motor tersebut terlihat memutar balik arah setelah melewati kantor Kontras dan kembali ke arah kantor tersebut, perilakunya seperti sedang mengawasi," tulis Kontras dalam rilis mereka seperti dikutip Tempo, Ahad.

Dimas menilai rangkaian kejadian tersebut merupakan bentuk intimidasi yang dilakukan oleh pihak tertentu. Sebab, selama sepekan terakhir Kontras getol menyuarakan kritik terhadap revisi UU TNI yang sedang digarap oleh DPR, termasuk aksi yang dilakukan di Hotel Fairmont pada Sabtu kemarin. "Kami yakin bahwa ada beberapa pihak yang terganggu dengan advokasi yang dilakukan oleh Kontras,” kata Dimas melalui pesan suara kepada Tempo pada Ahad.

Dia menyebut Kontras menyampaikan informasi dugaan intimidasi ini ke publik sebagai langkah mitigasi supaya bisa saling menjaga antar warga.

Panitia Kerja Komisi I DPR menggelar rapat kerja pembahasan revisi UU TNI dengan pemerintah di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat. Sejumlah legislator dari Komisi I DPR tampak hadir dalam rapat tersebut.

Berdasarkan pantauan Tempo, anggota dewan yang hadir di antaranya Ahmad Heryawan, Tubagus Hasanuddin, hingga Rizki Aulia Natakusumah. Sementara perwakilan pemerintah yang terlihat hadir dalam rapat hari kedua Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan.

Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin tak ingin berbicara banyak mengenai alasan rapat panja pembahasan RUU TNI digelar di luar kompleks Parlemen, Senayan. Dia menyerahkan urusan itu kepada pimpinan Komisi I DPR untuk menjelaskan.

Dia mengatakan, bahwa ranahnya hanya perihal teknis perundang-undangan yang sedang dibahas. "Mengapa urgensinya, lalu di mana tempatnya, tanya kepada pimpinan," kata TB Hasanuddin ditemui di sela-sela rapat panja RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025.

Adapun Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengatakan kebiasaan rapat di hotel itu telah dilakukan sejak dahulu. "Coba kamu cek," ujar Utut.

Vedro Imanuel Girsang dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus