Korban Jimat Palsu: Sesosok mayat yang ditemukan di semak-semak di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, ternyata bukan orang sembarangan. Dia tak lain Suyitno Susilo Utomo, S.H., 68, bekas pejabat Departemen Pertanian. Wajah lelaki bujangan itu hancur. "Nyaris tak bisa dikenali," ujar Mayor Zyaeri, kepala Dinas Krimsus Polda Jakarta kepada TEMPO. Di paha dan perutnya terdapat luka bekas penganiayaan. Mayat Susilo ditemukan Rabu pekan lalu, setelah tiga hari tergeletak. Pekan lalu itu juga polisi menangkap seorang tersangka pembunuh bernama Mahrup, 30. Korban, tinggal di Kebayoran Baru, dan menampung beberapa pemuda yang indekos, itu diketahui akrab dengan Mahrup sejak sekitar sebulan lalu. Mahrup, menurut Nitiharjo yang mondok di rumah itu, kelihatannya membujuk korban untuk ikut dalam bisnis jimat: batu permata, seperti mirah delima dan safir biru, yang dikatakan bisa membuat seseorang kebal peluru. Korban rupanya tertarik. Sering terdengar bunyi dar-der-dor, seperti suara pistol, bila di rumah itu dilakukan pengetesan. Dan setelah itu, biasanya dijumpai ada ayam mati atau gelas pecah. Berarti, kata Nitiharjo, jimat itu bohong. Korban rupanya kemudian sadar. Apalagi ketika Mahrup, yang menjanjikan akan memberi pembagian keuntungan Rp 25 juta bila jimat terjual, ternyata cuma ingin meminta uang dari korban. Sudah Rp 300 ribu korban memberi uang jalan untuk bisnis jimat itu. Dan uang tersebut diminta kembali, setelah korban sadar bahwa ia kena kibul. Mahrup, kata Zyaeri, jadi kalap dan membunuh korbannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini