Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

KPK Pernah Beri Rekomendasi ke Terawan untuk Cegah Defisit BPJS

Salah satu saran KPK kepada Menkes Terawan adalah meminta membenahi Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK).

13 Maret 2020 | 10.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris (ketiga kiri) mendampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan di Jakarta, Jumat, 25 Oktober 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pernah memberikan beberapa rekomendasi kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto terkait langkah menghindari defisit BPJS Kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada beberapa rekomendasi terkait BPJS," kata Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan saat berkunjung ke kantor Tempo pada Kamis, 12 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rekomendasi pertama, KPK meminta Kementerian Kesehatan merapikan klasifikasi kelas rumah sakit. Berdasarkan penelitian tim KPK, ada rumah sakit di daerah yang klasifikasi kelasnya tak sesuai dengan kondisi. "Misal kemampuannya hanya kelas C tapi RS itu ternyata masuk kelas B," kata Pahala. Hal ini menyebabkan inefisiensi.

Saran lainnya, KPK meminta Menteri Kesehatan membenahi Panduan Nasional Praktik Kedokteran (PNPK). Panduan ini menjadi acuan setiap dokter ketika akan melakukan tindakan medis kepada pasien.

Selama ini, KPK melihat PNPK yang sudah ada masih terlalu umum. Sehingga, kata Pahala, sering ada inefisiensi dalam tindakan medis.
KPK juga melihat perlu ada perbaikan verifikator BPJS Kesehatan di rumah sakit. "Sebab ada temuan tim verifikasi ini meloloskan tindakan medis yang tidak seharusnya, misal, tindakan Cesar tapi pasien laki-laki atau orang fisioterapi tapi sehari datang 2 kali," kata Pahala.

Syailendra Persada

Syailendra Persada

Lelaki asal Tegal ini menjadi wartawan Tempo sejak 2011 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Sebelum menjadi pengelola kanal Nasional di Tempo.co, ia berkecimpung di Desk Hukum majalah Tempo. Memimpin sejumlah proyek liputan interaktif di Tempo.co, salah satunya "Kisah di Balik Terali Besi” yang menceritakan penyiksaan tahanan oleh aparat. Liputan ini hasil kolaborasi dengan International Center for Journalists.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus