Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru hadir sebagai saksi untuk terdakwa Hendri Zainudin dalam sidang kasus dugaan Pencairan Deposito dan Uang Hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan serta Pengadaan Barang yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2021 yang mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp3,482 Miliar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herman Deru memenuhi panggilan melalui virtual Zoom dan bersedia memberikan kesaksiannya di depan Majelis Hakim sebagai Gubernur Sumsel saat kasus dugaan korupsi dana hibah KONI bergulir yang melibatkan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin, Sekretaris Umum 2020-2024 Suparman Romans dan Ketua Harian KONI Sumsel 2020-2024 Ahmat Tahir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya bersumpah untuk memberikan kesaksian sebenar-benarnya," kata Herman Deru saat melakukan sumpah sebelum memberikan kesaksian melalui virtual Senin, 21 Juli 2024 di Ruang Sidang Utama PN Palembang Kelas 1A Khusus.
Diketahui sebelumnya, pemanggilan Herman Deru sebagai Saksi telah dilayangkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada 16 Juli 2024 lalu lewat Pengadilan Negeri (PN) Palembang dan diterima pada 18 Juli 2024. Namun, dikarenakan ada urusan politik, Herman Deru baru bisa memenuhi panggilan hari ini.
Saat ditanya oleh Kuasa Hukum Herdri Zainudin (HZ), Gede Pasek mengenai pengembangan kasus yang muncul dalam persidangan, soal anggaran dana PON dan Porprov yang dilakukan di Papua dan kehadirannya untuk melepas Kontingen PON, Herman Deru mengatakan dirinya lupa dengan kejadian tersebut.
"Jujur saya lupa. Setahu saya kontingen itu, saya tidak hadir dan yang hadir adalah Wakil Gubernur. Biasanya kalau seremonial itu, mungkin hanya pelepasan. Saya lupa kejadiannya," kata Herman Deru.
Jawaban Herman Deru kemudian dikritik oleh Kuasa Hukum HZ, Ia mengatakan, melalui media massa dan juga kesaksian kliennya, Herman Deru turut hadir dalam pelepasan kontigen PON ke Papua. Bahkan, Gede Pasek juga terus mendorong kesaksian Herman Deru di ruang sidang.
"Saat ditanya tidak tahu, padahal saudara saksi hadir dalam pelepasan tersebut, ada di media massa juga. Kalau begini, mending dipanggil paksa saja ke ruang sidang, kalau jawabannya tidak tahu," kata Gede Pasek.
Sebelumnya, kasus dugaan korupsi ini telah bergulir sejak 2023 lalu. Salah satu kerugian negara terbesar berasal dari belanja peralatan bertanding atlet Sumsel untuk Pekan Olahraga Nasional Papua 2021.