Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Mayat Itu Mengapa Awet?

Mayat-mayat yang dicuri itu ternyata masih utuh pada bagian-bagian tertentu. Belum diketahui apakah yang menyebabkan keawetan, tanah daerah itu atau karena suatu ilmu yang diamalkan almarhum semasa hidupnya. (krim)

12 Mei 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA peti mayat masih disimpan di kantor kepolisian Sektor Tompobulu Gowa. Sebuah berisi mayat Sama dengan kepala botak dan kedua kaki terlipat. Disita polisi dari tangan pencurinya, 18 April malam lalu, keadaannya memang sudah demikian. Menurut Hasan, yang merawat almarhum ketika sakit lumpuh hampir 10 tahun -- dan meninggal 2 tahun lalu dalam usia 55 tahun, posisi mayat yang demikian memang permintaan almarhum sebelum ajal. Sedangkan peti yang lain berisi mayat Tini Sayye, gadis 20 tahun, yang meninggal tahun lalu. Mayat ini disita polisi dari tangan pencurinya bersamaan dengan mayat Sama. Rambutnya masih utuh, panjang tergerai hingga ke pinggang. Sebagian besar sosoknya kelihatan utuh. Kecuali hidung dan bibirnya mengalami kerusakan mayat biasa. Agak aneh, di lipatan kulit perutnya terselip uang logam Rp 50 yang sudah berlumut. Orang banyak menduga uang logam itu ada hubungannya dengan guna-guna yang menyebabkan kematian Tini. Sebab hanya merasa sakit seharian lalu muntah darah, kontan gadis ini dipanggil Yang Kuasa. Dokter Irfan, Kepala Dinas Kesehatan Jeneponto, belum dapat memastikan apa yang menyebabkan beberapa mayat di sana dalam keadaan utuh -- walaupun sudah dipendam tahunan lamanya. Kulit, tulang, rambut dan selaput kornea mata (unsur ettoderm) ditemukan masih utuh. Sedangkan biji mata, otak, daging dan organ tubuh dalam lainnya (essoderm) telah rusak seperti lazimnya mayat yang telah berusia tahunan. Ilmu Tarekat Tanah di sekitar sana mengandung semacam zat pengawet? Masih diragukan. Sebab ternyata hanya mayat-mayat tertentu saja -- yang tampaknya sudah diketahui oleh para pencurinya -- yang masih dalam keadaan baik. Sedangkan yang digali dari sebelah-menyebelahnya ternyata dalam keadaan biasa, rusak. Atau karena sesuatu ilmu yang diamalkan almarhum semasa hidupnya? Di daerah Jeneponto memang ada semacam aliran tarekat. Pengamalnya, kabarnya, dapat membuat dirinya "awet" di dalam kubur. Tapi gadis seperti Tini yang muda itu, apakah juga pengamal ilmu tarekat? Entah. Dr Irfan sendiri tak berani memastikan baik tentang ilmu tarekat maupun keadaan tanah di sana. "Saya bukan ahlinya," kata Irfan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus