Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan salah satu hotel melati di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat pria terbungkus kain dengan tangan dan kaki terikat lakban di salah satu kamar. Identitas mayat diketahui bernama Andre, 32 tahun, warga Kota Bandar Lampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ditemukan mayat yang terbungkus kain dengan kaki dan tangan terikat lakban hitam, disamping mayat ditemukan gunting, namun kami belum mengetahui untuk apa gunting tersebut," kata Kasatreskrim Polres Cianjur Ajun Komisaris Tono Listianto, Kamis, 22 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyidik dan petugas Inafis dari Polres Cianjur telah datang ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara.
Petugas menemukan sejumlah luka lebam di tubuh korban diduga akibat hantaman benda tumpul, serta di sejumlah anggota tubuh korban ditemukan luka robek, serta penyebab kematian akibat jeratan lakban di bagian leher yang terpasang cukup kencang.
Polisi masih menyelidiki penyebab lainnya termasuk meminta keterangan saksi terkait keberadaan korban di dalam kamar hotel. "Kami masih mendalami kasus tersebut dan melakukan penyelidikan terkait keberadaan korban sebelum ditemukan tewas," katanya.
Sementara keterangan pengelola hotel, korban pertama kali ditemukan seorang karyawan yang sempat mendapat pesan kalau korban membutuhkan bantuan. Namun, saat dilakukan pengecekan tidak ada jawaban dari dalam kamar sehingga karyawan kembali menjelang siang.
Saat kembali kondisi kamar tidak terkunci, sehingga karyawan memberanikan diri untuk masuk guna memastikan keberadaan korban yang memesan kamar melalui daring pada Rabu siang, betapa terkejutnya karyawan tersebut ketika melihat korban terbungkus kain hitam tergeletak di lantai.
"Karyawan langsung menutup pintu dan melaporkan temuan mayat itu ke kami dan langsung melaporkan kembali ke polisi, korban masuk pada Rabu dan tidak keluar kamar, namun sempat meminta tolong dibantu melalui pesan WhatsApp," kata pengelola SN.
Pihaknya tidak dapat memastikan dengan siapa korban datang ke hotel tersebut karena dia memesan kamar hotel secara daring dan karyawan tidak melihat ada gelagat mencurigakan sebelumnya atau setelah korban masuk ke dalam kamar.