Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan politikus PDIP asal Kabupaten Batang Jawa Tengah, Agus Condro Prayitno meninggal dunia pada Jum’at 21 juni 2019. Agus yang sebelumnya dirawat RSUP Karyadi Semarang, meninggal sekitar pukul 15.00 WIB. “Kami sangat kehilangan,” kata Tony Priliono, salah satu rekan dekat Agus Condro, kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Agus Condro Dorong MoU Whistle-Blower
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tony mengaku baru tahu kabar kematian sahabat karibnya sejak di GMNI itu. “Padahal hari Sabtu besok mau ke rumah dia, ada agenda kegiatan yang hendak kami gelar,” kata Tony.
Menurtut Tony, Agus Condro dikenal pribadi yang militan sejak kuliah dan aktif di GMNI Solo. Tony menyebutkan meski Agus Condro kuliah di UNS, namun sering datang ke kampus Undip di Kota Semarang.
Sejak tak aktif di DPR RI Agus Condro bersama Tony membuat kegiatan swadaya masyarakat, dan advokasi sektor tembakau. “Terakhir Agus didaulat menjadi ketua Lembaga Konsumen Rokok (LKRI) yang mengagendakan kritik terhadap transparansi cukai tembakau,” kata Tony.
Rencana pemakaman jenazah Agus Condro dilakukan Sabtu, 22 juni 2019 pukul 10.00 WIB.
Nama Agus Condro melejit pada 2011 karena mengaku ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi soal bagi-bagi cek pelawat yang terjadi pada 8 Juni 2004. Bagi-bagi cek itu dilakukan usai kemenangan Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.
Akibat pengakuan Agus ini, empat anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004 menjadi terpidana dan 20 orang terdakwa. Ia sendiri saat itu telah dijatuhi pidana hukuman satu tahun enam bulan kurungan.
Peran Agus sebagai justice collaborator itu, atau pelaku yang bekerja-sama dengan penegak hukum, mendapat apresiasi pemerintah.
EDI FAISOL | TEMPO.CO