Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengakui masih kesulitan menangkap gembong narkoba Fredy Pratama yang berstatus buron sejak 2014. Apalagi Fredy diduga mendapatkan perlindungan khusus dari pihak-pihak tertentu di Thailand. "Kami belum bisa jangkau dia,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Mukti Juharsa, Selasa, 11 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mukti menyebutkan, Fredy saat ini juga telah mengganti identitasnya. Sehingga riwayat percakapan Fredy dengan beberapa jaringan narkotika yang masih eksis di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara sulit untuk dilacak. Kendati demikian, polisi berkeyakinan Fredy masih bersembunyi di Thailand.
Selain menggandeng menggandeng kepolisian Thailand, Polri juga bekerja sama dengan kepolisianMalaysia untuk melacak keberadaan Fredy. Sebab, kata Mukti, selain ke Indonesia, Fredy diduga juga mendistribusikan narkoba ke Malaysia. Narkoba yang beredar di Malaysia itu berkemungkinan dibawa ke Indonesia. "Kami masih berusaha semaksimal mungkin untuk menangkapnya,” kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Fredy, kata Mukti, ada beberapa nama buron kasus narkotika yang bersembunyi di Thailand. “Thailand mungkin surganya para pelarian narkotika. Banyak DPO kita di Thailand,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan Kepala Divhubinter terus mengejar Fredy Pratama. “Cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan,” kata Kapolri pada Kamis, 5 Desember 2024, di gedung Mabes Polri. Meski belum bisa meringkus Fredy, Listyo mengatakan Polri terus menyisir dan menindak jaringan Fredy di Indonesia.