Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hukum

Polisi Evakuasi 6 Nelayan Tewas di Perairan Merak, 9 Orang Lain dalam Kondisi Sakit

Ditpolairud Polda Banten masih menyelidiki penyebab kematian 6 nelayan tersebut. Proses autopsi dan visum akan dilakukan terhadap para korban.

5 Agustus 2024 | 06.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ditpolairud Polda Banten Ahad 4 Agustus 2024 melakukan evakuasi 6 nelayan yang meninggal  di kapal, 1 orang dalam keadaan kritis dan 8 lainnya dalam penanganan medis. Ke-15 orang itu berada di  Perairan Merak tepatnya di Pulau Tempurung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dirpolairud Polda Banten Komisaris Besar Yunus Hadith Pranoto mengatakan  temuan korban meninggal itu berawal dari laporan pada pukul 00.30 WIB, "Tim Patroli Ditpolairud Polda Banten mendapatkan informasi bahwa di atas Kapal KM Sri Mariana terdapat 6 Mayat dan 1 orang dalam keadaan kritis,” ujar Yunus. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yunus menerangkan dengan adanya informasi tersebut personel Ditpolairud langsung bergerak cepat untuk melakukan patroli dan memeriksa Kapal tersebut. 

Selanjutnya pada pukul 05.30 WIB pada kordinat 05°52'374" S - 106°58'453" didapati sesuai informasi awal, kemudian kapal tangkap ikan tersebut disandarkan di KMB Pelangi di perairan Pulorida.

Personel Ditpolairud langsung melakukan proses evakuasi. Jasad para korban dievakuasi dengan menggunakan kantong mayat, selanjutnya 6 nelayan yang meninggal dibawa ke RS Drajat Prawira Serang, sedangkan 9 Orang lainnya dalam keadaan sakit salah satunya kritis dievakuasi ke RS Krakatau Steel. 

Adapun Data Korban Meninggal 
1. Abdul Mujani
2. Handayana alias Rohmat (tidak ada di crew list)
3. Agung (tidak ada dicrew list)
4. Irfan
5. Agung prasetyo
6. Irvan Septian alias Rifki

Data Nelayan Sakit:
    1. Rasmen
    2. Slamet Puryanto
    3. Anam Suryana
    4. Winarto
    5. Khaerul Ikhwan
    6. Akmal Maulana
    7. Dian Mulyadi
    8. Dedi
    9. Edi Zaenudin

Yunus mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian para nelayan tersebut. “Penyebab kematian dan sakit yang diderita korban masih menunggu hasil pemeriksaan visum dan autopsi,” kata Yunus.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus