Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Berita Tempo Plus

Mengapa Polisi Tembak Polisi Terus Terjadi?

Kasus polisi tembak polisi kembali terjadi. Cermin lemahnya pengawasan dan konflik internal di Polri.

24 November 2024 | 06.00 WIB

Tersangka AKP Dadang Iskandar (tengah) dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus penembakan AKP Ryanto Ulil di Mapolda Sumatera Barat, Padang, 23 November 2024. TEMPO/Fachri Hamzah.
Perbesar
Tersangka AKP Dadang Iskandar (tengah) dihadirkan saat konferensi pers pengungkapan kasus penembakan AKP Ryanto Ulil di Mapolda Sumatera Barat, Padang, 23 November 2024. TEMPO/Fachri Hamzah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Lemahnya mental dan pengawasan pemakaian senjata api memicu konflik antar-polisi.

  • Konflik dan persaingan di antara personel polisi bisa begitu keras.

  • Kasus di Solok Selatan terjadi setelah polisi yang menjadi korban penembakan menertibkan penambangan ilegal.

POLISI tembak polisi kembali terjadi. Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Solok Selatan Ajun Komisaris Dadang Iskandar diduga menembak mati rekan kerjanya, Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Ryanto Ulil Anshar. Penembakan terjadi di area parkir kantor mereka di Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Jumat dinihari.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Fachri Hamzah dari Sumatera Barat berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus