Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Humas Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 Komisaris Besar Yusuf Sutejo mengatakan terdapat dua korban selamat dari serangan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kedua korban, kata dia, sempat bersembunyi selama delapan hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dua korban selamat ini berhasil menyelamatkan diri dan bersembunyi di hutan selama delapan hari. Alhamdulillah, mereka berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban serangan OPM. Proses identifikasi dilakukan sesuai prosedur standar DVI oleh tim gabungan dari RS Bhayangkara Tingkat II Jayapura dan Bidokkes Polda Papua.
Label YHK/2025/012 teridentifikasi atas nama Sahar, YHK/2025/013 atas nama Saharudin, dan YHK/2025/014 atas nama Haidil Isdar. Menurut keterangan,data ketiganya sudah cocok dan selanjutnya ketiga jenazah akan dimasukan ke peti mati kemudian segera diserahkan kepada pihak keluarga.
Hingga saat ini, Yusuf mengungkapkan tim gabungan berhasil mengevakuasi 15 korban meninggal dunia serta dua orang korban selamat. Selain itu, personel gabungan dari TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian guna memastikan tidak ada lagi korban yang belum ditemukan.
Sebelumnya dalam kurun waktu 6-9 April 2025, TPNPB OPM mengklaim telah mengeksekusi mati 17 pendulang emas illegal di wilayah Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengklaim, belasan orang yang diserang kelompoknya itu bagian dari tentara Indonesia, yang juga menyamar sebagai pendulang emas.