Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Presiden Jokowi: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Jokowi juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum mengaudit total seluruh stadion yang digunakan kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3.

5 Oktober 2022 | 17.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang anak memegang lilin saat mengikuti doa bersama di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa 4 Oktober 2022. Doa bersama itu untuk para korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Malang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar tragedi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, diusut tuntas. Sebanyak 131 nyawa melayang dan lebih dari 300 suporter Arema FC menjalani perawatan di rumah sakit akibat peristiwa itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya ingin diusut tuntas, gak ada yang ditutupi-tutupi. Yang salah juga diberi sanksi, kalau masuk ke pidana juga dipidanakan,” kata Jokowi usai mengunjungi korban terluka di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar Malang, Rabu, 5 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi menyampaikan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Kanjuruhan bertugas secara independen. Meski Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md memberi tenggat waktu bekerja selama sebulan. “Tapi saya minta secepat-cepatnya, karena semua sudah kelihatan,” katanya.

Presiden Jokowi menyatakan ingin tahu penyebab tragedi Kanjuruhan. Sehingga kedepan bisa dicarikan solusi terbaik.

Hari ini Jokowi menjenguk korban, berdialog dengan 3-4 suporter yang menjalani perawatan. “Tadi saya berpesan pada pasien agar tetap semangat dan segera sembuh, sehingga bisa beraktivitas kembali,” ujarnya.

Ia turut menyampaikan kepada para pasien bahwa seluruh biaya pengobatan korban kerusuhan sepakbola ditanggung pemerintah. Selain itu, Jokowi juga menyerahkan santunan kepada korban meninggal.

Jokowi juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum mengaudit total seluruh stadion yang digunakan kompetisi Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Memastikan apakah gerbang pintu keluar stadion cukup lebar, ukurannya standar, siapa manajemen lapangan yang memegang kendali.

Dari peristiwa tersebut, katanya, perlu perbaikan semua lini, mulai manajemen pertandingan, manajemen lapangan, manajer pengelolaan stadion. Semuanya, kata Jokowi, harus diaudit total. “Kita gak ingin peristiwa seperti Kanjuruhan terjadi di negara kita,” katanya.

Ia juga menyampaikan telah berkomunikasi dengan Presiden FIFA  Gianni Infantino pada Senin malam. Gianni, kata Jokowi, menyampaikan FIFA siap membantu memperbaiki tata kelola persepabolaan di Indonesia.

EKO WIDIANTO

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus