Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Rebewes anda palsu ?

WW, 34, ditangkap polisi dituduh memalsukan berbagai macam surat kendaraan bermotor. Bagi yang merasa memperoleh sim/surat kendaraan secara tidak biasa, diminta melapor.

26 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENJELANG tengah malam, 7 Pebruari, seseorang yang namanya disingkat dengan WW ditangkap polisi lalulintas. Bukan dalam rangka pelanggaran lalulintas. WW (34 tahun) ditangkap oleh Mayor Sugiyanto tidak di tengah kesibukaul lalulintas Jakarta, tapi ketika sedang tidur nyenyak di rumahnya di Cipinang Kebembem. Ia dituduh telah memalsukan berbagai macam surat kendaraan bermotor. WW ditangkap bersama 4 orang kawannya. Mereka, ternyata, dituduh sebagai orang-orang dari sekian banyak pemalsu, yang selama ini menjual bergai surat keterangan kendaraan bermotor. Baik itu SIM alias rebewcs berbagai golongan, atau STNK - bahkan buku BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor). Tertuduh WW ini pun diduga da kemungkinan juga terlibat penjualall senj3t3 api. Menurut keterangan polisi, dalam penggerebegan dan penggeledahan di rumah WW di sana diketemukan 3 pucuk pistol jenis Colt 32,22 dan 8 mm komplit dengan 35 butir pelurunya. Operasi terhadap WW dilakukan oleh polantas sendiri. Dua minggu sebelumnya sebenarnya fihak reserse kriminil Komdak Jakarta juga telah melakuka operasi yang sauna. Kali itu 4 kawana orang yang dituduh sebagai pemalsu ditangkap lengkap dengan barang bukti, berupa macam-macam blangko untuk keperluan mengurus surat kendaraan, bea cukai dan penyalur kendaraan. Untuk SIM palsu, demikian polisi, para pemalsu biasa menjualnya dengan harga Rp 10 ribu saunpai Rp 20 ribu. Ini sebetulnya harga yang wajar - seperti yang dipasang para calo di kantor polisi untuk mengurus rebewes asli. Tapi dengan tarif yang demikian, peminat umum tidak akan menaruh kecurigaan. Apalagi cara kerjanya juga meyakinkan: peminat juga harus menerakan sidik jarinya pada semacam buku induk, seperti lazimnya pengurusan yang resmi. Hasil pemalsuannya juga hebat. Jangan lagi korban penipuan. Polisi yang bertugas di jalan sendiri yang setiap hari memeriksa dan mengenali surat kendaraan yang asli, akan terkecoh juga ketika memeriksa yang palsu. WW kabarnya mengaku, baru 6 bulan bekerja semacam itu. Namun penghasilannya ternyata juga besar: setiap hari terjual 20 buah 'SIM' Kalau pasaran baik, malah bisa terjual 30 buah. Artinya bisa sampai Rp 400.000 lebih. Adanya pemalsuan ini mulai tercium ketika polisi mengetahui ada 62 STNK palsu sejak 1975. Itu diketahui, waktu pemilik kendaraan hendak mengurus kelanjutan STNKnya. Ternyata STNK yang disodorkan ke kantor polisi tidak terdaftar di sana. Malah, umumnya, STNK yang palsu itu untuk melindungi kendaraan hasil kejahatan dari mata polisi dan dari kecurigaan pembeli yang tertipu. Bagaimana membedakan surat kendaraan yang asli dengan yang palsu? Sulit. Baiknya yang merasa memperoleh SIM atau surat kendaraan lainnya dengan cara yang tidak biasa - tidak melalui loket di kantor polisi, tapi melalui perantara - melapor saja kepada yang berwenang. Kepala Polantas Jakarta. Letkol Putera Astaman berjanji akan memberi bantuan membereskannya. Namun jika pelapor datang setelah dua bulan dari pengumuman ini, atau tidak melapor sama sekali. Putera akan bersikap lain: akan ditindak dan diusut semestinya. Untuk mencegah kemungkinan pemalsuan berikutnya, sejak 14 Pebruari lalu kepolisian Jakarta mengeluarkan SIM edisi baru. Kertasnya berbeda dengan yang selama ini beredar. Yaitu kertas cat air, yang langsung dipesan dari Jepang. Untuk pesan kertas semacam ini harus sedikitnya, 10 ton dengan harga Rp 30 juta. Nah, bila pemalsu punya modal sekian barulah mereka bisa bekerja. "Dulu perang licik antara penjahat dan polisi. Sekarang adu kekuatan modal", begitu kata Putera Astaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus