Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja 14 tahun di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, diduga telah membunuh ayah dan neneknya pada Sabtu dinihari, 30 November 2024. Remaja itu juga menyerang ibunya dengan senjata tajam. Nyawa ibu masih bisa diselamatkan meski menderita luka parah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo pada pagi pukul 08.30, rumah yang menjadi lokasi pembunuhan, tampak sepi. Hanya ada beberapa orang yang datang secara bergiliran ke rumah tersebut. Satu petugas keamanan berjaga di depan rumah dan sesekali menjelaskan kronologi kejadian saat ada warga yang bertanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rumah itu berlantai dua dengan gerbang berwarna putih. Di depan rumah terdapat dua kendaraan roda empat. Tempo melihat darah yang sudang mengering di dinding samping gerbang. Ada juga darah yang membentuk jejak kaki. Menurut petugas keamanan, darah tersebut adalah jejak sang ibu saat menghindar dari serangan anaknya.
Satpam perumahan, Sulaiman, mengatakan sang ibu ditemukan tergeletak di luar gerbang dengan berlumuran darah pada pukul 01.15 WIB. Para tetangga dan satpam kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Umum Pusat menggunakan mobil pribadi milik warga. "Awalnya minta ambulan ke RS Fatmawati, tapi katanya enggak bisa," kata Sulaiman di Pos Satpam Perumahan Bona Taman Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Sabtu, 30 November 2024. "Jadi baru bisa dibawa sekitar pukul 01.50."
Sulaiman menceritakan, di dalam rumah, dua mayat ditemukan di lantai bawah ruangan keluarga. Jarak satu mayat dengan yang lain sekitar 3 meter. "Darah berlumuran ke kursi-kursi, penuh," ucapnya.
Rumah tersebut dihuni oleh 4 orang yakni ayah dan nenek yang tewas, ibu yang kini dirawat di rumah sakit, dan 1 anak remaja laki-laki berusia 14 tahun yang diduga menjadi pelaku. "Sebelumnya tidak ada yang mendengar suara-suara bertengkar. Tidak ada apa-apa." tuturnya.
Ia juga menyampaikan, Ibu Rud, nama panggilan sang nenek yang tewas, merupakan seorang yang aktif di kepengurusan RW sebagai bendahara. Adapun Bu Mifta (Ibu) merupakan pengurus di kelompok pengajian ibu-ibu setempat.
Kepala Kepolisian Cilandak, Komisaris Polisi Febriman Sarlase mengatakan saat ini remaja yang diduga menjadi pelaku telah ditangkap dan dibawa ke Polres Jakarta Selatan. Remaja itu sebelumnya sempat melarikan diri namun ditangkap oleh petugas kemanan setempat.
Febriman menyebut Kepolisian masih akan menyelidiki terkait motif pembunuhan ini. "Sementara remaja itu ditangain oleh unit PPA," tuturnya.