Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Sempat Kritik Aksi 'Indonesia Gelap', Wajah Luhut Mejeng di Poster Unjuk Rasa di Jakarta

Terpampang di poster itu narasi satire "Indonesia terang karena kami dibuat kenyang oleh pajak mereka". Luhut di poster itu sedang tersenyum.

21 Februari 2025 | 09.30 WIB

Mahasiswa Universitas Bung Karno mengikuti aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi
Perbesar
Mahasiswa Universitas Bung Karno mengikuti aksi demonstrasi Indonesia Gelap di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta, 20 Februari 2025. Tempo/Alif Ilham Fajriadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Bermacam-macam poster dan spanduk berisikan narasi kritikan terhadap pemerintah menghiasi aksi unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Februari 2025. Sejumlah wajah pejabat negara mejeng di poster tersebut, salah satunya Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Luhut tampil pada poster yang dibawa oleh massa aksi beralmamater Universitas Bung Karno. Terpampang di poster itu narasi satire “Indonesia terang karena kami dibuat kenyang oleh pajak mereka”. Perawakan Luhut di poster itu mengenakan baju berwarna hitam sembari tersenyum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Massa aksi lainnya juga tampak membawa poster yang menampilkan Presiden Prabowo Subianto. Mantan Menteri Pertahanan itu dipotret saat memakai kaca mata, peci, dan kemeja putih. Terlihat narasi posternya “Mau APBN sehat kurangi korupsi, bukan efisiensi apa lagi makan bergizi”.

Sebelumnya Luhut sempat mengomentari aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ itu. Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi ini mengatakan tidak ada Indonesia gelap. “Kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia,” kata dia acara The Economic Insights 2025 di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara.

Selanjutnya Luhut menyebutkan seharusnya masyarakat bangga menjadi orang Indonesia. Apalagi negara ini telah berkembang dengan baik hingga sejauh ini. Dia meminta publik tidak terlalu berfokus pada kekurangan negara, dan sebaliknya abai dengan kelebihan yang ada.

“Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang. Di mana yang lapangan kerja kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” kata Luhut.

Dalam pidatonya di acara The Economic Insights 2025 ini Luhut membeberkan Indonesia memiliki talenta muda yang sedang mengembangkan sistem digital di Perusahaan Umum Percetakan Uang (Perum Peruri). Peruri mendapat mandat dari negara untuk mewadahi urusan layanan digital pemerintah atau government technology (govtech).

Dia turut mengklaim kondisi di Indonesia jauh lebih baik di antaranya karena tidak ada warga yang tunawisma (homeless). Hal bertolak belakang jika dibandingkan dengan Amerika Serikat mempunyai banyak warga tunawisma. “Jadi, jangan kita hanya melihat yang jauh, yang di depan mata kita ini ditangkap masih kurang. Yang kurang banyak, itulah tugas kita semua untuk memperbaiki dan kita berada pada jalan yang benar untuk memperbaiki itu semua,” ucap Luhut.

RR Ariyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus