Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Warga Katapang, Kabupaten Bandung, Edward Silaban (59 tahun) dilaporkan hilang sejak 28 Januari 2020. Sebelum dinyatakan hilang, keluarga mengetahui Edward sedang berada di sebuah kedai mie ramen untuk mengambil utang dari manajer kedai tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Anak kandung Edward, Frengky Simson, mengatakan ayahnya sempat memberi kabar akan mendatangi kedai ramen untuk bertemu dengan manajer kedai. Menurutnya, manajer kedai itu merupakan salah satu nasabah ayahnya yang memiliki utang sekitar Rp 70 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jadi sama orang itu sudah lama kenal. Dia sudah bekerja sama dengan ayah saya. Terkahir, dia menelpon ayah saya mau bayar utang," kata Frengky saat dihubungi Tempo, Sabtu, 1 Februari 2020.
Setelah menerima telepon tersebut, Edward mendatangi kedai ramen di daerah Gandasoli, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung. Saat berangkat, Edward pun pamit kepada isterinya.
Pihak keluarga mengetahui Edward sudah berada di kedai ramen tersebut sejak pukul 19.00. Namun, hingga pukul 22.00 tidak ada kabar dari Edward. Telepon genggamnya tiba-tiba tak bisa dihubungi. "Padahal jam sembilanan, ayah saya masih bisa video call sama ibu," kata Frengky.
Merasa ada yang janggal, keluarga mencari Edward ke kedai ramen tersebut. Namun, pegawai ramen tersebut mengatakan Edward sudah meninggalkan kedai tersebut sejak pukul 20.00. Rumah Edward dan kedai tersebut hanya terpaut tiga kilometer saja.
"Kami tanya karyawan di sana. Tapi mereka bilang udah pulang. Kami curiga bahkan sampai minta dilihatin CCTV. Tapi mereka bilang CCTV enggak nyala. Dari situ kami semakin curiga," ujar dia.
Karena kecurigaan tersebut, pihak keluarga mengelilingi kedai ramen tersebut. Sampai di belakang kedai, di dekat sebuah gudang, keluarga melihat ada kasur yang menumpuk. Tak dinyana, di balik kasur tersebut ada motor Edward yang diduga disembunyikan.
"Motor ayah saya ternyata ditutupi kasur-kasur. Plat depannya juga udah dicopot," ucap Frengky.
Pihak keluarga mencoba menghubungi manajer kedai, telepon genggamnya tidak aktif. "Kita sampai datangi rumahnya. Tapi isterinya bilang lagi ke rumah orang tuanya. Isterinya juga bilang enggak bisa menghubungi suaminya," kata dia.
Atas temuan tersebut, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian itu ke Polresta Bandung. Keluarga menduga Edward tidak hilang, melainkan diculik maupun disekap.
"Karena jelas motor ayah saya disembunyikan. Kalau hilang kan motornya juga hilang," ujarnya.
Saat ini, tim Satreskrim Polresta Bandung sedang melakukan penyelidikan. Polisi masih terus mencari ke mana hilangnya Edward.