MENJELANG magrib, Peltu (Polisi) Ichsan terbangun dari tidur karena mendengar teriakan minta tolong. Ia bergegas ke depan. Tampak ada orang bersenjata pisau sedang mengejar seseorang. Orang yang dikejar itu, yang sudah terluka di tangan dan berlari ke arahnya, tak lain anaknya sendiri, Azis, 21. Ichsan berhasil menangkap lengan yang memegang pisau, dan berkata, "Sudah . .. sudah." Sayang sekali, orang itu sudah telanjur beringas. Dengan sekali hentakan, ia bisa membebaskan tangannya. Lalu, secepat kilat pisau dihunjamkan ke dada Ichsan, kiri dan kanan. Azis dan warga jalan Kesejahteraan Jakarta Barat, Rabu pekan lalu itu begitu kagetnya sehingga tak sempat berbuat apa-apa. Ichsan jatuh tersungkur. Kebetulan, Taryono, 21, lewat di situ. Pemuda yang dua bulan lagi merencanakan pernikahannya itu memberanikan diri menyergap si pembunuh. Ia hampir berhasil. Sayang, rekan si pembunuh, yang sudah lama menyaksikan kejadian, segera turun dari sepeda motornya dan menikam Taryono. Pekerja di bengkel bubut itu pun bernasib sama seperti Ichsan. Setelah dua korban jatuh, kemarahan massa tak lagi terbendung. Mereka meringkus si penikam Taryono dan menghajarnya sampai tak berkutik. Sedangkan penikam Ichsan sempat kabur dan membajak dua buah mikrolet, sebelum akhirnya juga dihakimi massa. Keduanya, yang kemudian diketahui bernama Hasanudin dan Edi, kini masih dirawat di rumah sakit Polri di Kramatjati. Sedangkan Ichsan dan Taryono, karena lukanya, meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Menurut sumber di Polsek Tamansari, Edi dan Hasanudin tercatat sebagai penjahat kambuhan, setidaknya sejak 1982. Di saat kejadian itu, selain pisau yang digunakan membunuh, dari tangan mereka dijumpai pisau lipat dan sebuah garpu. Sore itu, diduga keduanya memang mencari mangsa. Kata Azis, sore itu ia dari Stasiun Gambir. Lewat di jalan Merdeka Utara, katanya, sepeda motor yang dinaiki berboncengan dengan seorang temannya diserempet pengendara sepeda motor lain. Azis menoleh dan langsung dipelototi, "Mau apa,lu?" Azis tak menggubris, dan terus mengendarai motornya. Ternyata, dia dikejar. Tiba di jalan Kesejahteraan, Azis berlari masuk ke rumah. Dan di situlah ayah dan tetangganya nahas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini