Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Sosok Nono Sampono dan Freddy Numberi yang Diduga Miliki Sertifikat HGB Pagar Laut Tangerang

Nama Nono Sampono dan Freddy Numberi disebut-sebut sebagai salah satu pemilik sertifikat HGB di pagar laut Tangerang. Siapakah mereka?

24 Januari 2025 | 19.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Freddy Numberi. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Nono Sampono dan Freddy Numberi diduga menjadi salah satu petinggi perusahaan yang menguasai Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) di pagar laut Tangerang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nono Sampono diduga menjadi Direktur Utama PT Cahaya Inti Sentosa yang menguasai 20 bidang kepemilikan tanah. Sementara itu, Freddy Numberi menjadi komisaris di PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa. Jabatan Freddy ini tercatat dalam Akta Hukum Umum (AHU) kedua perusahaan tersebut. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono

Sosok Nono Sampono

Nono Sampono merupakan tokoh militer Indonesia dan mantan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) periode 2010-2011. Anggota DPD RI Dapil Maluku periode 2024-2029 ini lahir di Bangkalan, Madura pada 1 Maret 1953, dari ayah yang berasal dari Pulau Madura dan ibu berdarah Maluku. Masa kecil Nono dihabiskan di Maluku.

Pendidikan dasarnya dihabiskan di sekolah St. Fransiskus Xaverius Maluku, dari SD hingga SMA. Setelah lulus, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus pada 1976. Di karier militer, ia pernah menjabat sejumlah jabatan penting seperti Komandan Korps Marinir, Komandan Paspampres, Gubernur Akademi Angkatan Laut, Inspektur Jenderal TNI AL dan Komandan Jenderal Akademi TNI. 

Tak puas dengan pencapaiannya, Nono melanjutkan studi sarjana di Universitas Hang Tuah Surabaya pada 2003 dengan mengambil jurusan perikanan. Ia juga mengambil gelar master di Institut Pertanian Bogor jurusan Teknik Kelautan dan Perikanan dan lulus pada 2007. Enam tahun berselang, Nono berhasil mendapatkan gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor untuk Bidang Ilmu Perikanan dan Kelautan. 

Setelah pensiun dari militer, Nono terjun ke dunia politik dengan maju sebagai bakal calon Wakil Gubernur Jakarta pada Pilkada 2012. Setelah gagal, ia pun menjadi Anggota DPD Maluku periode 2014-2019 dan melanjutkan masa baktinya untuk periode berikutnya. Kini Nono Menjabat sebagai Anggota DPD RI Dapil Maluku periode 2024-2029. 

Sosok Freddy Numberi

Freddy Numberi dikenal sebagai mantan tokoh militer dan politikus Indonesia. Pria kelahiran Yapen Waropen, Papua, 15 Oktober 1947 ini merupakan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2004-2009 atau di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Freddy Numberi merupakan purnawirawan TNI AL dengan pangkat terakhirnya sebagai Laksamana Madya. Dia menyelesaikan pendidikannya di AKABRI pada tahun 1968, dan melanjutkan pendidikan khusus di AAL Surabaya pada 1969. 

Setelah lulus pada Desember 1971, Freddy kemudian dipercaya untuk menjabat sebagai Komandan KRI Sembilan di wilayah timur Indonesia. Selain itu, dia pernah memimpin Satuan Tugas Proyek Pengadaan Kapal Parchim, Frosch, dan Kondor pada periode 1995-1996. Dia juga pernah menjadi Komandan Pangkalan Utama TNI AL V untuk wilayah Irian Jaya-Maluku.

Setelah purnatugas, Freddy pun terjun ke dunia politik dengan menduduki sejumlah posisi penting di pemerintahan.

Freddy memiliki rekam jejak panjang di dunia politik dan pemerintahan. Salah satunya Freddy pernah menjabat sebagai Gubernur Papua pada 1998, setelah pensiun dari TNI Angkatan Laut (AL). 

Ia juga dipercaya menjadi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) yang dipimpin oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Setelah Gus Dur lengser, ia kemudian dipilih sebagai Duta Besar Indonesia untuk Italia dan Malta di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri. 

Pergantian presiden tak membuat Freddy Numberi kehilangan jabatannya. Di era Presiden SBY, dia diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2004-2009. Usai bertugas di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Freddy diangkat sebagai Menteri Perhubungan menggantikan Jusman Syafii Djamal di pemerintahan SBY.  Posisi Menteri Perhubungan ini diemban Freddy selama sekitar dua tahun, pada 2009-2011. Dia pun digantikan oleh E.E. Mangindaan dalam reshuffle kabinet pada 18 Oktober 2011. 

Adil Al Hasan, Riri Rahayu, Raden Putri, dan Yudono Yanuar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus