Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mendapat sorotan publik.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, survei menunjukkan mayoritas responden menginginkan motif pelaku pembunuhan terhadap Brigadir J diungkap. "Sebanyak 73,6 persen mengatakan motif pembunuhan sebaiknya diungkap ke publik," ujar Djayadi dalam rilis hasil survei secara daring, Rabu, 31 Agustus 2022.
Survei LSI menemukan mayoritas responden kurang percaya alasan tewasnya Brigadir J karena tindakan pengancaman dan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
"Hanya 2,9 persen responden yang percaya dan 13,9 persen responden yang cukup percaya. Total 76,3 persen responden mengaku tidak percaya dengan hal tersebut," kata Djayadi.
Publik ingin Ferdy Sambo dihukum berat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebanyak 77,1 persen masyarakat mengaku mengetahui kasus tersebut. Dari jumlah yang mengetahui itu, mayoritas berharap Irjen Ferdy Sambo dihukum mati bila terbukti sebagai otak pembunuhan terhadap Brigadir J.
"Sebagian besar menilai Ferdy Sambo lebih pantas dijatuhi hukuman mati sebesar 50,3 persen," kata Djayadi .
Djayadi merinci 36,8 persen responden ingin Ferdy Sambo dipenjara seumur hidup dan 5 persen hukuman penjara 20 tahun. Lalu, 1,2 persen menyatakan hukuman lainnya, dan 6,7 persen menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Survei LSI dilakukan pada 13-21 Agustus 2022. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.220 responden. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
DEWI NURITA
Baca: Survei LSI: Polri Berada di Urutan Terbawah Penegak Hukum yang Dipercaya Publik
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini