Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) melalui KRI Matabongsang-873 mengevakuasi 17 orang korban tenggelamnya kapal wisata KM Putri Papua di perairan Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, pada Senin, 3 Februari 2024. Kepala Dinas Penerangan Komando Armada III Letkol Laut (S) Ajik Sismianto mengatakan kejadian bermula pada pukul 05.47 WIT saat Pabanops Koarmada III menerima informasi via WhatsApp mengenai kapal KM Putri Papua yang mengalami kerusakan mesin di posisi 1° 35,934’ LS - 130° 55,506’ BT. KM Putri Papua merupakan kapal pinisi pariwisata milik Grand Komodo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Koarmada III memerintahkan KRI Matabongsang-873 untuk segera melaksanakan evakuasi dengan jarak sekitar 12 Nautical Miles (NM) dari lokasi kapal yang dilaporkan,” kata Ajik pada Senin, 3 Februari 2025 dalam keterangan tertulis. KRI MBS kemudian tiba di lokasi pada pukul 07.22, namun KM Putri Papua tidak terlihat. Upaya pencarian pun dilakukan ke arah timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ajik mengatakan pada pukul 07.46, KRI MBS mendapatkan kontak visual berupa asap di posisi 01° 35,666’ LS - 131° 00,440’ BT dengan jarak 4 NM. KRI MBS pun bergerak mendekati kapal untuk melaksanakan evakuasi, kapal pada saat itu telah dalam kondisi tenggelam.
Menurut Ajik, KRI MBS berhasil mengevakuasi 17 orang yang terdiri atas 8 anak buah kapal (ABK) WNI serta penumpang 3 WNI dan 6 WNA. “Korban cedera ada 2 orang ABK yaitu satu orang mengalami kuku tercabut dan lainnya mengalami trauma akibat reruntuhan kapal,” kata Ajik. Korban yang mengalami cedera kemudian dibawa ke Rumah Sakit Angkatan Laut Oetoyo Sorong untuk mendapatkan perawatan.