Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

TPNPB OPM Klaim Bunuh Intel TNI yang Menyamar Jadi Pendulang Emas

Pembunuhan itu dilakukan oleh pasukan TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin oleh Mayor Semut B Sobolim.

10 April 2025 | 08.10 WIB

TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM
Perbesar
TPNPB-OPM Kodap Yahukimo pimpinan Semut B. Sobolim, 9 April 2025. Dok. TPNPB-OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) menyatakan telah membunuh satu anggota intelijen Tentara Nasional Indonesia atau TNI di Korowai, Papua. "(Kami) berhasil melakukan pembunuhan terhadap satu anggota TNI yang menyamar sebagai pendulang emas ilegal di Kali Merah, Korowai, Yahukimo," kata juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom dalam keterangan resmi pada Kamis, 10 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia menjelaskan, pembunuhan itu dilakukan oleh pasukan TPNPB OPM Kodap XVI Yahukimo yang dipimpin oleh Mayor Semut B Sobolim. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu, 9 April 2025 sekitar pukul 13.00 hingga 13.40.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami menyatakan pendulang emas, PNS, guru-guru, dan tenaga kesehatan yang berada di wilayah konflik bersenjata di tanah Papua adalah bagian dari militer pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pekerja sipil," tutur Sebby. 

Oleh sebab itu, pasukan TPNPB Kodap XVI Yahukimo menyatakan siap mengeksekusi mati siapa pun yang menyamar sebagai tukang ojek, pendulang emas, tukang bangunan, dan lainnya di wilayah konflik bersenjata. Sebab, kata Sebby, mereka adalah bagian dari agen intelejen militer pemerintah Indonesia yang menyamar sebagai pekerja sipil untuk memata-matai.

Sebby mengatakan, pembunuhan 11 anggota intelijen militer pemerintah Indonesia dan tiga orang yang luka-luka di Kali Silet, Yahukimo, sejak 6 hingga 8 April 2025 sebagai peringatan penting. Ancaman itu dilayangkan kepada semua pekerja tambang ilegal di Papua agar segera angkat kaki.

"Karena kami meyakini Anda (mereka) adalah bagian dari pasukan cadangan militer pemerintah Indonesia yang dikirim ke tanah Papua," ujar Sebby.

Komandan Kodim 1715/Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo membantah pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan KKB di Kali Silet perbatasan Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat merupakan anggota TNI. "Korban dipastikan bukan anggota TNI sehingga apa yang dinyatakan KKB adalah berita hoaks, bohong, atau tidak benar," kata Dandim Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo dikutip dari Antara di Yahukimo, Rabu, 9 April 2025.

Tommy mengatakan KKB sengaja menyebar informasi dengan menyatakan bahwa korban adalah anggota TNI. Padahal korban merupakan warga sipil yang mendulang emas.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus