Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) dikabarkan melakukan pengusiran terhadap warga Kabupaten Intan Jaya, Papua, dari kampungnya. Pengusiran itu dilakukan dengan alasan akan berperang dengan aparat keamanan TNI-Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Kavaleri Herman Taryaman mengatakan Kelompok Separatis Teroris (KST) tersebut melakukan pengusiran terhadap warga sejak Selasa lalu, 11 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Herman mengatakan mereka juga mengusir dan mengancam para pedagang untuk tidak berjualan di pasar. Bahkan, mereka mengancam akan membunuh jika para pedagang tak mengikuti perintah tersebut.
“Demikian pula yang terjadi pada Rabu, 12 April 2023, KST mengusir warga Kampung Mambak Sugapa Kab. Intan Jaya untuk meninggalkan atau mengosongkan kampungnya dengan alasan akan berperang dengan aparat keamanan TNI/Polri,” kata Herman dalam keterangan resmi, Jumat, 14 April 2023.
TNI-Polri berhasil memukul mundur kelompok TPNPB-OPM
Terkait perkembangan di Kabupaten Intan Jaya, Jumat, 14 April 2023, gerombolan Kelompok Separatis Teroris kembali melakukan intimidasi dan mengancam membunuh warga dan pejabat pemerintah untuk tidak datang ke Distrik Agisiga, Intan Jaya.
Menurut Herman, salah satu Kepala Dinas Kabupaten Intan Jaya yang tidak ingin disebut namanya menyatakan masyarakat menjadi susah karena ulah KST itu. Herman mengatakan, si kepala dinas berterima kasih kepada aparat keamanan TNI/Polri dari Satgas Yonif 305 karena melakukan penegakkan hukum dan berhasil mengusir KST dari kampungnya.
Selain itu, menurut dia, satuan Yonif 305/Tengkorak membantu pengungsi dengan memberikan bantuan logistik kepada warga Kampung Mbamonggo dan Kampung Titigi Intan Jaya. Mereka merupakan bagian dari masyarakat yang diusir oleh gerombolan KST dari kampungnya.
"Satgas Yonif 305/Tengkorak membantu meringankan beban masyarakat pengungsi yang diusir oleh kelompok KST dengan memberikan bantun logistik berupa makanan harian pada masyarakat," kata Herman.
Herman menyatakan, aksi TPNPB-OPM kerap terjadi di wilayah Intan Jaya. Mereka, kata dia, selalu memutarbalikan fakta dan memfitnah dengan memberitakan melalui media sosial maupun memanfaatkan awak media untuk menyebar propaganda pemberitaan seolah-olah pelakunya adalah aparat keamanan TNI-Polri.
"KST berulah, kita disalahkan, KST berulah Pemerintah disalahkan, KST berulah TNI/Polri disalahkan dan dijadikan sasaran fitnah," kata Herman.