Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini mengatakan Iskandar, pasien gigitan ular berbisa di perumahan Paramount Serpong meninggal karena racun bisa ular Weling telah menjalar ke sistem saraf.
"Jenis bisa ular ini membuat keracunan sistem saraf manusia. Racun sudah menjalar kesistem saraf," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 24 Agustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Naniek mengakui di Indonesia belum tersedia anti bisa ular jenis Weling yang mematok anggota satuan pengamanan perumahan Paramount Serpong itu.
Menurutnya, saat tiba di RSUD Tangerang Selasa 20 Agustus pukul 19.30, Iskandar langsung diberi serum anti bisa ular. "Anti bisa ular untuk beberapa jenis ular di Indonesia. Kalau untuk jenis ular yang mengigit pasien (Weling), kata ahli untuk jenis Weling anti bisanya belum ada di Indonesia," kata Naniek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ini yang berlaku, kata Naniek, anti bisa ular hanya ada satu yang berlaku untuk semua gigitan ular."Serum anti bisa ular, kalau pasien digigit ular diberi serum itu."
Saat tiba di rumah sakit, kata Naniek, pasien dalam kondisi baik, mampu berkomunikasi dan tanda tanda vital juga baik. Namun, setelah beberapa jam diberi serum anti bisa ular, pasien mengalami sesak nafas, kritis dan akhirnya meninggal.
Ular weling. wikipedia.org
Ketika ditanya apakah penyebab meninggalnya pasien karena anti bisanya tidak berfungsi karena bukan anti bisa ular Weling, Naniek mengatakan dokter hanya bisa berupaya. "Karena hanya memang cuma ada satu serum itu," katanya.
Untuk itu, Naniek mengimbau diperluka kewaspadaan bagi masyarakat khususnya di sekitar Gading Serpong yang bermunculan ular Weling itu. "Kalau ketemu ular sejenis itu lebih baik menghindar atau menggunakan pawang ular agar tidak tergigit lagi."
General Manager Estate Paramout Serpong, Emy Susanti mengatakan pengembang telah melakukan langkah antisipasi dan penanganan munculnya ular berbisa di dalam kawasan itu pada musim kemarau ini. Dia mengakui satu korban tewas yaitu satpam perumahan itu digigit ular berbisa jenis Weling.
"Kami telah melakukan langkah pembersihan lingkungan, meninalisir tempat yang bisa dijadikan sarang ular seperti pohon pohon, rumput dan bebatuan," kata saat dihubungi Jum'at malam 23 Agustus 2019.
Selain itu, kata Emy, pengembang juga melibatkan pawang ular dalam mengatasi binatang melata ini. "Pawang kami libatkan bukan hanya untuk menangkap ular saja, tapi mengedukasi warga dan sekuriti kami, bagaimana menangani ular," kata Emy.
Petugas sekuriti Paramount Serpong, Emy melanjutkan juga dibekali pengetahuan tentang ular dan diajari cara menangkap ular dengan baik dan benar, yang pasti sesuai SOP."
Emy mengatakan ular ular itu bermunculan karena musim kering yang berkepanjangan ini. Dia berharap dengan langkah langkah preventif yang dilakukan pengembang itu dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga.
Iskandar, petugas sekuriti perumahan itu dilaporkan tewas setelah digigit ular berbisa di dalam kawasan perumahan itu.
Berdasarkan salinan berita acara pelaporan warga cluster Michella Gading Serpong yang berada dalam kawasan Paramount Serpong yang diperoleh Tempo peristiwa ini terjadi Selasa 20 Agustus.
Saat itu, Iskandar berusaha menangkap ular jenis Weling dengan peralatan seadanya ketika warga cluster itu memanggil dan meminta tolong agar menangani ular yang berkeliaran di area taman perumahan tersebut.