Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Video seorang tenaga kerja wanita (TKW) bernama Andi Darmawati mengaku disiksa majikan viral di media sosial. Ayah Darmawati, Andi Lukman, mengatakan pihak keluarga tidak tahu jika anaknya itu bekerja di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lukman menduga anaknya menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Pasalnya pihak keluarga baru tahu Darmawati bekerja di Arab Saudi satu bulan kemudian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi dia berangkat dari rumah, kami tak tahu. Kami lagi pesta jauh dari kampung. Anak kami keluar dari rumah, sebulan kemudian baru kami dengar informasinya ternyata dia sudah di Arab Saudi,” ujar Lukman saat dihubungi Tempo, Sabtu, 3 Maret 2024.
Menurut Lukman, Darmawati sudah bekerja di Arab Saudi selama sembilan bulan.
Andi Darmawati merupakan warga Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Ia membuat video lewat akun TikTok @darmawaty9708 dan meminta diselamatkan dari majikannya di Arab Saudi.
“Saya diancam, gajiku tak akan dikasih kalau berani buka suara. Saya tak akan pulang ke Indonesia kecuali semua uang hasil kerja di sini dikembalikan. Padahal saya kerja di sini,” katanya.
Darmawati mengatakan dirinya disiksa oleh anak majikannya dengan cara ditendang, dipukul, bahkan diancam untuk dipotong lidahnya. “Saya masih bersyukur bisa bicara di HP ini.”
Darmawati mengaku sudah ingin menyerahkan sisa uangnya senilai 4 juta, agar majikannya mau melepaskannya. Namun, majikannya tak kunjung mau melepaskannya, justru meminta semua uang yang telah dibayarkan kepadanya.
“Mama, bapak kalau tak ada kabarku lagi, ikhlaskan anakmu ini, ikhlaskan adekmu ini, kakak. Berdoa saja pada Allah. Intinya bukan Allah yang murka ke anakmu ini. Doakan saya surat Al-Mulk supaya menemani saya di kuburan,” katanya.
Mendengar pengakuan anaknya, Lukman dan keluarga panik. Lukman bercerita sudah dua hari ini berupaya menyelamatkan anaknya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Lukman, saat ini sudah ada laporan ke Duta Besar Arab Saudi. “Kami juga sudah berkomunikasi dengan pihak Pemkab, tadi saya sudah diinterogasi oleh kepolisian. Kami tak bisa telepon anak, harus dia yang telepon kami. Semalam telepon, dia bilang diancam, begitu,” katanya.