Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL — Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terpesona keindahan alam Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, ketika berkunjung ke desa tersebut, Minggu, 23 Juni 2019. Desa Bantaragung pernah dijuluki "Surga Tersembunyi" dan terpilih sebagai obyek wisata "terpopuler" di ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Didampingi Bupati Majalengka Karna Sobahi dan Wakil Bupati Tarsono D Mardiana, gubernur mengeksplorasi keindahan alam Bantaragung menggungakan motor offroad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil bahkan sempat berenang di Curug Cipeuteuy, salah satu obyek wisata di Bantaragung. “Kepada warga Indonesia, warga dunia, jangan lupa datang ke Jawa Barat, datang ke Majalengka di Curug Cipeuteuy,” ujarnya.
Selain Curug Cipeuteuy ada tujuh obyek wisata lain di Desa Bantaragung, yakni Bumi Perkemahan Awilega, Bukit Batu Semar, Puncak Pasir Cariuk, terasering sawah Ciboer Pass, dan dua lagi sedang dikembangkan.
Setelah berenang, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, menuju ke Ciboer Pass yang menyuguhkan keindahan sawah terasiring lataknya di Ubud, Bali. Emil pun berkomitmen mengembangkan pariwisata Desa Bantaragung. “Insyaallah setelah ini kita akan promosikan Majalengka habis-habisan. Karena banyak objek wisatanya yang luar biasa,” kata Emil.
Objek yang menjadi andalan, yakni Curug Cipeuteuy, Bumi Perkemahan Awi Lega, Batu Asahan, Bukit Batu Semar, Puncak Pasir Cariu, dan Terasering Sawah Ciboer Pass. Menariknya, objek-objek wisata tersebut diintegrasikan oleh Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Agung Mandiri sehingga pengembangan wisata benar-benar dilakukan berbasis masyarakat.
Lima tahun mengembangkan objek wisata, pendapatan desa Bantaragung meningkat signifikan. Selain itu, jumlah pengangguran di desa pun berkurang. Tercatat 800 warga desa sudah tergabung menjadi pengelola wisata. Berdasarkan data Pokdarwis Agung Mandiri, jumlah wisatawan Bantaragung mencapai 300.000 per tahun.
"Apabila diakumulasikan, pendapatan desa dari delapan objek wisata alam ini sudah mencapai di atas Rp 2 miliar. Semuanya itu kita kembalikan lagi kepada masyarakat karena ini dibangun permodalannya dari masyarakat," kata Kepala Desa Bantaragung, Maman Surahman.
Selain objek wisata alam, desa dengan 1.227 kepala keluarga dan luas wilayah 478 hektare juga memiliki potensi di bidang pertanian. Maman mengatakan, Desa Bantaragung menjadi produsen durian terbesar di Kecamatan Sindangwangi. Tak hanya itu, ada kebun bawang merah seluas 113 hektare yang bisa menghasilkan 500-600 ton setiap kali panen.
"Harapan kami, karena Desa Bantaragung ini jauh dari perkotaan, sedikit sarana untuk menunjang kesejahteraan, diharapkan dengan adanya objek wisata ini masyarakat bisa hidup di kampung sendiri," katanya.(*)