Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL -- Siapa yang menyangka pandemi Covid-19 benar-benar memberikan dampak besar bagi Tanah Air. Hingga kini tercatat lebih dari 90.000 jiwa terpapar Covid-19. Dampak yang ditimbulkan tidak main-main dan terasa di berbagai sektor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Nila Moeloek, mengatakan salah satu faktor meningkatnya kasus positif karena wilayah Indonesia amat luas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Banyak pintu gerbang masuk dan masyarakatnya heterogen. Tentu penanganan tidak mudah. Meskipun sudah menerapkan protokol kesehatan, kasus kematian masih tinggi. Kesadaran masyarakat juga perlu ditingkatkan,” ujar Prof. Nila dalam diskusi virtual kolaborasi Astra bersama Tempo, Kamis, 23 Juli 2020.
Namun, di tengah situasi yang serba sulit seperti saat ini ternyata masih ada sosok- sosok yang berjuang tanpa pamrih dan tanpa kenal lelah untuk membantu masyarakat yang terdampak langsung pandemi Covid-19. Misalnya, di garda terdepan ada dokter, perawat, dan pegawai rumah sakit, puskesmas, hingga klinik yang tidak kenal lelah untuk melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan medis. Tak hanya itu, ada pengendara ojek daring yang berjasa dan tetap setia mengantarkan makanan dan keperluan sehari-hari, walaupun pemasukannya turun drastis.
Profesi-profesi tersebut merupakan contoh kecil dari banyaknya sosok yang berjuang tanpa pamrih di masa pandemi Covid-19 ini. Untuk menemukan sekaligus mengapresiasi sosok-sosok tersebut, SATU Indonesia Awards tahun ini mempersembahkan sebuah kategori baru, yakni “Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19”.
Prof. Emil Salim, Dosen Pascasarjana Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia yang juga menjadi dewan juri, mengharapkan adanya kategori apresiasi khusus ini agar dapat lebih banyak lagi menjaring insan yang patut diapresiasi atas usaha mereka yang senantiasa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya.
“Banyak di antara kita yang rela berkorban meninggalkan keluarga di rumah demi bertugas di masa pandemi. Ada juga yang membuat gerakan memanfaatkan teknologi komunikasi, tetapi dampaknya meluas. Tipe personal heroes ini terpanggil bekerja beyond call of duty walau tak ada anggaran dari pemerintah atau tak ada uang cukup. Ini menjadi contoh dalam keadaan sesulit apapun tetap mempunyai tanggung jawab bagi bangsa dan negara,” ujarnya.
Sama seperti penerima apresiasi untuk kategori lainnya, penerima apresiasi “Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid-19” yang terpilih akan mendapatkan bantuan dana kegiatan sebesar Rp60 juta serta pembinaan kegiatan.
Direktur Utama Tempo Media Group, Toriq Hadad, menyampaikan akan dipilih lima orang untuk kategori khusus ini, tetapi tak selalu dari bidang kesehatan saja. Bisa dari bidang lain, seperti wirausaha, teknologi, dan sebagainya. “Tentu dinilai dari bobot kontribusinya dan bisa menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia untuk selalu bertahan dan bergerak bersama-sama di masa pandemi Covid-19 ini,” katanya.
Sama seperti tahun sebelumnya, SATU Indonesia Awards menjaring anak muda hingga ke seluruh pelosok Indonesia yang tak kenal lelah memberikan manfaat bagi sekitarnya. Apresiasi diberikan kepada anak bangsa atas setiap perjuangan di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, Teknologi serta satu kategori, yaitu kelompok yang mewakili bidang tersebut, ditambah kategori khusus tahun ini.
SATU Indonesia Awards telah mengapresiasi 305 anak muda, yang terdiri dari 59 penerima tingkat nasional dan 246 penerima tingkat provinsi. Pendaftaran dan informasi lebih lanjut bisa dilihat di www.satu-indonesia.com atau dapat melalui [email protected] dan kontak ke 081290003314. Serta ikuti juga akun Instagram (@SATU_Indonesia), Youtube (SATU Indonesia), Facebook (Semangat Astra Terpadu) dan Twitter (@SATU_Indonesia).
