Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sektor industri elektronika dan telematika mencapai 36,57 pada 2022. Beberapa produk menjadi prioritas dalam pemerintah dan BUMN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Pusat Statistik mencatat nilai pertumbuhan industri kategori C selama kuartal kedua sebesar 17,3 persen dibandingkan kuartal pertama 2023. Industri kategori C, adalah kelompok industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik. "Dapat disimpulkan laju pertumbuhan ekonomi untuk sektor industri elektronika dan telematika mengalami peningkatan," kata Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Priyadi Arie Nugroho.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski sempat mengalami kontraksi akibat pandemi, nilai investasi industri elektronika dan telematika terus meningkat pasca Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, menyebutkan nilai investasi sektor IET (KBLI 26) hingga kuartal kedua 2023 mencapai Rp 3,68 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan total investasi pada kuartal pertama dan kedua 2022 sebesar Rp 2,61 triliun.
Peningkatan investasi selama 2023 didorong peresmian High Tech MoI and Dies Data Center PT Panasonic Manufacturing Indonesia. Kemudian investasi PT LG Electronics Indonesia membangun pabrik baru khusus pusat produksi unit outdoor AC Multi V kategori VRF serta berinvestasi di bidang riset dan pengembangan dan dan PT Sharp Electronics Indonesia meresmikan pabrik AC baru di Karawang International Industrial City (KIIC).
"Bila ditinjau dari data PDB dan investasi dalam lima tahun terakhir, sektor IET sempat mengalami kontraksi pada tahun 2020 saat pandemi berlangsung namun mulai menunjukkan pertumbuhan positif yang cukup signifikan pada tahun-tahun selanjutnya," kata Priyadi.
Berdasarkan RIPIN 2015-2035, roadmap Industri Elektronika dan Telematika Tahap II Pembangunan Industri (2020-2024), arah pengembangan industri elektronika fokus pada smart home appliances, dan komponen elektronika (fabless). Arah pengembangan industri komputer yakni komputer high speed.
Sedangkan arah pengembangan untuk industri peralatan komunikasi yakni pada transmisi telekomunikasi (radar dan satelit) serta smart mobile phone. Program pengembangan jangka menengah industri elektronika konsumsi serta industri komponen elektronika dalam negeri meliputi pengembangan pasar domestik, peningkatan ekspor produk, peningkatan daya saing industri, peningkatan kemampuan teknologi industri, dan peningkatan kemampuan SDM.
Program pengembangan industri ditempuh dengan cara perbaikan kebijakan menyangkut perpajakan produk elektronika, meningkatkan kerja sama standarisasi dan harmonisasi regulasi teknis. Kemudian penyempurnaan atau peningkatan kebijakan pemberian fasilitas fiskal. "Seperti bea masuk serta fasilitas nonfiskal, melakukan promosi industri elektronika, kerja sama antara dunia usaha dengan lembaga penelitian di bidang elektronika konsumsi rumah tangga, dan lain-lain," ujar Priyadi.
Dari sisi industri komputer dan peralatan komunikasi, sasaran pengembangan meliputi pengembangan industri desain dan pengembangan (design house-ODM) ponsel dan telepon seluler komputer genggam dan komputer tablet di Indonesia. Kemudian meningkatnya daya saing industri manufaktur elektronika (EMS) sebagai basis manufaktur produk ponsel dan telepon seluler, komputer genggam dan komputer tablet lainnya.
Selain itu, sasaran lainnya adalah peningkatan penguasaan pasar dalam negeri, regional maupun internasional oleh produk Indonesia. Berikutnya pada pengembangan industri aksesoris produk ponsel dan terminal komunikasi lainnya, meningkatnya kerjasama antar instansi dengan dunia usaha, litbang, dan lainnya.
Menurut Priyadi, sudah banyak industri elektronika dan telematika yang bersertifikat TKDN dengan capaian nilai kandungan lokal beragam. Pada 2022, capaian nilai TKDN untuk sektor IET rerata tertimbang sebesar 36,57 persen dan beberapa produk telah menjadi produk prioritas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hal tersebut menandakan, bahwa industri elektronika dan telematika dalam negeri memiliki potensi yang cukup baik.
Hingga kuartal kedua 2023, nilai ekspor sektor IET mencapai US$ 4,9 miliar. Beberapa produk elektronika masih bergantung komponen impor. Selain mendorong peningkatan TKDN, pemerintah juga mewajibkan SNI pada beberapa produk elektronika untuk mendorong produsen berinovasi dalam menghasilkan produk dengan standar kualitas yang baik.(*)