Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabupaten Blora terletak di bagian paling timur Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten yang dikenal memiliki hamparan hutan jati dan sebagai daerah penghasil minyak ini, ternyata memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan, separuh wilayah Kabupaten Blora adalah hutan jati. Karena itu, potensi wisata yang diandalkannya adalah wisata alam. "Termasuk juga wisata kuliner, wisata kesenian dan kebudayaan. Ini yang menjadi ciri khas Kabupaten Blora," kata Arief.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief membeberkan sejumlah objek wisata di Blora. Ada Gua Terawang di Todanan, Kampung Samin Sambongrejo, Desa Bangoan, Soto Kletuk Mbah Gowak, Lontong Opor Ngloram, dan sebagainya.
Gua Terawang Todanan adalah salah satu destinasi wisata yang berada di desa Kedungwungu, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di kawasan seluas 13 hektare ini terdapat enam gua sekaligus. Satu gua induk, satu gua ukuran sedang, dan empat gua kecil lainnya. Gua Terawang menjadi satu-satunya gua yang di dalamnya terang pada siang hari karena terpapar sinar matahari.
Ada juga desa wisata yang masuk dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Desa itu adalah Kampung Samin Sambongrejo di Dukuh Blimbing Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong, dan Desa Wisata Bangowan Kecamatan Jiken.
Desa-desa ini memiliki ciri khas dengan memamerkan budaya lokal, sejarah, hingga tradisi masyarakatnya. Desa Wisata Bangowan mengangkat budaya lokal dan pelestarian alam. Sementara Desa Bangoan terkenal dengan kesenian Wayang Thengul. "Ini desa-desa yang menjadi andalan kami, termasuk potensi wisata yang lainnya seperti wisata kuliner," ujar Arief.
Bupati Blora, Arief Rohman. Dok. Pemkab Blora
Untuk wisata budaya, Arief melanjutkan, Blora terkenal dengan Kota Barongan. Seni Barong atau Barongan merupakan salah satu kesenian rakyat, terutama masyarakat perdesaan. Dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah, Kabupaten Blora terbilang intens menggelar Barongan. “Grup kesenian Barongan kami berjumlah ratusan dan peminatnya mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua," kata Arief.
Blora juga punya keanekaragaman kuliner khas yang wajib dicicipi. Soto Kletuk Mbah Gowak misalnya, menawarkan rasa unik dengan ketela yang digoreng garing hingga terdengar suara “klethuk" saat dikunyah. "Pada dasarnya soto itu sama, yang membedakannya di kletuk itu,” kata Solikhin, pemilik Warung Soto Klethuk Mbak Gowak. “Klethuk terbuat dari ketela yang ditumbuk, dibuat kotak-kotak, dan digoreng. Ini yang membedakan dengan soto lainnya.”
Kemudian ada Lontong Opor Ngloram Pak Pangat yang berdiri sejak 2017. Lontong opor ini begitu terkenal dengan rasa pedas nikmat dan tekstur kuahnya yang kental. Cita rasa opor ayam di Ngloram sudah tersohor, bahkan, setiap ada kunjungan pejabat negara ke Kabupaten Blora, sajian lontong opor ini sudah menjadi menu wajib untuk makan siang.
Ada juga Iwak Jendil Pak Pin. Iwak jendil merupakan salah satu pilihan kuliner menarik di Blora. Iwak Jendil sejenis ikan patin yang hidup di air keruh. Jenis olahan makanan yang berbahan dasar iwak jendil ini di antaranya garang asem jendil dan iwak jendil goreng krispi. Rasa ikan khas Sungai Bengawan Solo ini berbeda dengan jenis ikan lainnya yang hidup di air tawar. Ukuran iwak jendil pun relatif besar serta dagingnya sangat gurih dan empuk. "Blora memang terkenal dengan kulinernya, yakni ada jendil yakni ikan di Bengawan Solo, sate, lontong opor, lontong tahu, soto, rawon, pecel, dan lainnya," ucap Arief.
Dengan berbagai magnet tadi, Arief mengundang seluruh pembaca Tempo untuk berkunjung ke Kabupaten Blora. “Ayo dolan Blora!”