Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet Dorong Peningkatan Kembali Industri Bulu Mata dan Rambut Palsu di Purbalingga

Krisis global dan konflik geopolitik di Rusia-Ukraina, berpengaruh terhadap penurunan ekspor permintaan bulu mata dan rambut palsu.

28 Januari 2024 | 12.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo berharap industri bulu mata dan rambut palsu di Purbalingga bisa kembali bangkit usai pandemi Covid-19. Terlebih, sejak puluhan tahun lalu industri Purbalingga dikenal sebagai produsen bulu mata dan rambut palsu kedua terbesar di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saat ini permintaan akan bulu mata dan rambut palsu di luar negeri menurun drastis. Penurunan pesanan rambut dan bulu mata palsu ini sudah mulai terasa di masa Covid-19. Imbas Covid-19 benar-benar menghantam berbagai industri di tanah air, akibat terjadinya banyak pembatasan yang membuat gerak perekonomian melambat dan melemah," ujar Bamsoet usai mengunjungi pabrik bulu mata dan rambut palsu PT Rosa Sejahtera Eyelashes hati ke-11 dalam kunjungan kerjanya ke Dapil-7 Jawa Tengah di Purbalingga, Minggu, 28 Januari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, usai pandemi Covid-19, industri bulu mata dan rambut palsu Purbalingga yang baru akan bangkit, kembali dihantam oleh krisis global. Krisis global dan konflik geopolitik di Rusia-Ukraina, berpengaruh terhadap penurunan ekspor permintaan bulu mata dan rambut palsu.

"Data dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Purbalingga mencatat hingga awal tahun 2024, sebanyak 4.147 buruh pabrik bulu mata dan rambut palsu di Kabupaten Purbalingga mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Sementara, pekerja yang terpaksa dirumahkan sebanyak 5.984 pekerja," kata Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, pabrik bulu mata dan rambut palsu pertama di Purbalingga didirikan pada tahun 1950. Berlokasi Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari. Awalnya, pabrik tersebut hanya membuat sanggul. Kemudian berkembang membuat bulu mata dan rambut palsu. Proses pembuatan pun masih manual dengan menggunakan tangan. 

"Sejak tahun 2008 Purbalingga membangun diri sebagai pusat manufaktur bulu mata dan rambut palsu kedua di dunia setelah Gwangju Korea Selatan. Hingga akhir Januari 2024, tercatat setidaknya terdapat 39 pabrik rambut dan bulu mata palsu yang menyerap total 38.863 tenaga kerja di Purbalingga. Sebanyak 22 perusahaan rambut dan bulu mata palsu dimiliki oleh investor asing. Sisanya, sebanyak 17 pabrik milik investor dalam negeri," ujar Bamsoet. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus