Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Bambang Soesatyo bersama pimpinan PT Sung Chang Indonesia yang memproduksi rambut palsu di Purbalingga dengan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa, sepakat untuk melanjutkan dan meningkatkan kerjasama dalam menyiapkan beasiswa bagi para pekerja di PT Sung Chang Indonesia untuk menempuh pendidikan di UNPERBA.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagai tahap awal kerjasama, PT Sung Chang Indonesia telah memberikan beasiswa pendidikan kepada 18 orang karyawannya untuk menempuh pendidikan di UNPERBA. Kedepan akan ditingkatkan menjadi lebih banyak lagi. Mengingat dalam waktu dekat, UNPERBA juga akan membuka program studi baru, bahasa Korea. Bahkan dua orang pimpinan PT Sung Chang Indonesia, yakni Direktur Sung Chang White Cho Young Chae, serta Manager Sung Chang Pusat In Chi Mo, akan menjadi Dosen/Pengajar di Program Studi Bahasa Korea UNPERBA," ujar Bamsoet dalam kunjungan hari ke-12 Dapil-7 Jawa Tengah ke PT SungChang Indonesia, Senin, 29 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turut hadir antara lain, Direktur Sung Chang White Cho Young Chae, dan Manager Sung Chang Pusat In Chi Mo serta penasehat Ketua MPR RI Mr Ali An Sun Geun.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, PT Sung Chang Indonesia telah berdiri sejak tahun 1996, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan internasional tertua yang berinvestasi di Purbalingga. Kapasitas produksinya mencapai jutaan pieces per tahun, dengan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa.
"Kehadiran berbagai perusahaan Korea yang memproduksi rambut palsu di Purbalingga, menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir rambut palsu terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Jumlahnya pun tidak sedikit. Pada tahun 2021, menurut Kementerian Perdagangan, Indonesia berhasil mengekspor 11.761 ton rambut palsu ke pasar global senilai kurang lebih Rp 6,5 triliun. Menyerap hampir 50 ribu tenaga kerja lokal," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila serta Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini berharap agar kondisi geopolitik dunia pada tahun 2024 ini bisa kembali kondusif dan stabil, sehingga perdagangan internasional tidak kembali terganggu. Pada tahun 2023 lalu, akibat perang Rusia - Ukraina maupun ketegangan geopolitik lainnya, ternyata turut membuat perdagangan internasional merosot.
"Permintaan dunia terhadap rambut palsu juga menurun, akibatnya berbagai perusahaan di Purbalingga yang memproduksi rambut palsu, terpaksa harus menurunkan kapasitas produksinya. Mudah-mudahan pada tahun ini, permintaan dunia terhadap rambut palsu bisa kembali meningkat. Sehingga pabrik-pabrik yang memproduksi rambut palsu bisa kembali meningkatkan produksinya, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja," pungkas Bamsoet. (*)