Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar-Mahfud, memulai kampanye terbuka mereka dengan penuh semangat di Jawa Barat. Kota Bandung menjadi saksi pertama dari serangkaian acara 'Hajatan Rakyat' yang dipilih paslon tersebut, Minggu 21 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam orasinya, Calon Presiden Ganjar Pranowo mengenang inspirasi Bung Karno dari Marhaen, masyarakat Jawa Barat yang menjadi pendorong perubahan. "Dia petani yang berteriak pada Ganjar-Mahfud ketika kami berkeliling Indonesia," ujar Ganjar, menunjukkan kedekatannya dengan rakyat.
Ganjar menyinggung debat malam itu, menggarisbawahi pentingnya kendali negara terhadap pangan. "Tidak boleh pangan jadi bahan liberal yang diperdagangkan. Negara harus bertanggung jawab," tegasnya, memberikan gambaran visi ekonomi yang diusung pasangan tersebut.
Namun, tidak hanya soal pangan, Ganjar tidak melewatkan kesempatan untuk menyentil lawan politiknya. Ia merespons kritik Prabowo terkait prioritas internet gratis. "Dengan internet (gratis) rakyat bisa berusaha, lapangan kerja terbuka lebih banyak. Mereka bukan orang bodoh, mereka anak-anak hebat. Itu bisa kita wujudkan kalau kita menang," tandas Ganjar dengan percaya diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seiring dengan semangat Ganjar, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, memberikan dukungan kuat untuk menjaga demokrasi. "Seorang pemimpin harus mengayomi seluruh rakyatnya. Kalau ada intimidasi, lapor. Lapor kepada presiden kamu," ujar Megawati, mengajak rakyat agar tidak takut diintimidasi.
'Hajatan Rakyat' di Kota Bandung memunculkan solidaritas keluarga, dengan Alam Ganjar yang turut menyumbangkan nyanyian dalam lagu "Rumah Kita". Acara dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua TPN, Arsjad Rasjid, dan Wakil Ketua TPN, Jenderal TNI (Purn.) Andika Perkasa.
Di tengah sorotan politik, Ganjar Pranowo mempertanyakan ketakutan masyarakat terhadap tekanan menjelang pemilihan presiden. "Kita bukan orang-orang penakut. Tapi kita penjaga demokrasi yang akan mengawal jalannya pemilu yang jujur dan adil," tegas Ganjar, mengakhiri orasinya dengan panggilan kepada masyarakat Jawa Barat untuk bersatu dalam menjaga demokrasi pada 14 Februari 2024.(*)