Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jembatan Nibung di Bangka Belitung Diperbaiki Tahun Ini

Kementerian PUPR tahun ini memperbaiki jembatan Air Desa Nibung yang kerap dilanda banjir. Satu-satunya akses yang menghubungkan Kabupaten Bangka Tengah dan Bangka Selatan

15 Januari 2021 | 10.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Saat banjir di Kawasan Jembatan Air Desa Nibung, Bangka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PANGKALPINANG - Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Selatan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), terancam terisolasi. Hal ini disebabkan karena Jembatan Air di Desa Nibung, Bangka Tengah, mengalami kerusakan cukup parah akibat diterjang banjir akibat curah hujan yang tinggi beberapa lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi Jembatan Air Desa Nibung sudah lama mengkhawatirkan. Padahal jembatan ini satu-satunya yang menghubungkan Bangka Tengah dan Bangka Selatan serta akses bagi masyarakat sekitar untuk menggerakkan roda ekonomi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau akses jembatan ini rusak, bisa mematikan kehidupan masyarakat di daerah sekitar. Bahkan, kawasan Jembatan Air Desa Nibung dikenal dengan kawasan langganan banjir," ujar Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah, Sri Murtopo, Kamis 14 Januari. 

Kondisi tersebut dilaporkan BPBD Pemkab. Bangka Tengah setelah curah hujan yang bertepatan dengan pasangnya air laut menggenangi Desa Nibung. Ketinggiannya sempat mencapai setinggi paha orang dewasa, namun sudah berangsur surut.

Mendengar laporan tersebut, Gubernur Erzaldi menegaskan, ini menjadi prioritas khusus Pemprov. Babel. Dia berharap, agar Kementerian PUPR segera merealisasikan pembangunan kembali Jembatan Air Desa Nibung. "Bayangkan jika jembatan ini tak segera diperbaiki, maka dua kabupaten ini akan terputus dan mereka bisa terisolasi. Jembatan ini berfungsi sebagai poros penghubung Kota Koba dan Toboali," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Erzaldi juga telah menyampaikan rencana pembangunan Jembatan Air Desa Nibung dalam Rapat Gubernur se-Sumatera, Maret 2020 lalu. Dia menyampaikan kepada Bappenas RI, agar memasukkan pembangunan jembatan tersebut dalam program prioritas nasional 2021 yang dananya bersumber dari APBN.

Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemprov. Babel, Jantani Ali juga menjelaskan, kerusakan Jembatan Air Nibung memberikan berbagai dampak buruk bagi kehidupan masyarakat di kawasan tersebut. “Saat musim hujan, sudah dipastikan kawasan ini banjir. Suplay sembako terganggu, distribusi hasil pertanian, dan perkebunan jadi terhambat, begitu juga distribusi produk-produk lainnya ikut terhambat,” ujarnya. 

 Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Babel, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Rina Kumala Sari juga menyampaikan besaran rencana alokasi anggaran untuk pembangunan Jembatan Air Nibung sebesar Rp.33 miliar. 'Rencana lelang akan dimulai minggu ketiga bulan ini dan pembangunan dilaksanakan  tahun ini juga,” katanya.

Kerusakan Jembatan Air Desa Nibung terjadi sejak 8 Februari 2016 lalu, setelah Pulau Bangka mengalami banjir besar selama tiga hari berturut-turut. Peristiwa itu melumpuhkan sebagian besar akses jalan, khususnya di Kabupaten Bangka Tengah dan merusak jembatan ini. 

Di akhir Januari 2017, curah hujan yang cukup tinggi kembali menambah kerusakan jembatan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya penanganan permanen. Penanganan pada saat itu hanya dengan memasang tanggul dari karung berisi pasir.  Banjir pada Maret 2018  semakin memperparah kondisi Jembatan Air Desa Nibung. Awal Januari 2021, banjir besar kembali menghantam wilayah tersebut yang membuat kondisi jembatan kembali rusak.

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus