Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jimly Asshiddiqie: Pancasila Identitas Konstitusional Bangsa

Konsep identitas konstitusional dijabarkan dalam buku yang ditulis ole Jimly.

3 Juni 2022 | 11.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Prof. Dr. Jimly Asshiddqie, SH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Anggota MPR dari Kelompok DPD, Jimly Asshiddiqie, menyatakan ada satu konsep yang baru dan sering menjadi bahan diskusi para ahli konstitusi di berbagai forum dunia dalam 10 tahun belakangan ini, yakni Constitutional Identity atau identitas konstitusional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Jimly, konsep tersebut sangat menarik untuk dikaji dalam konteks bangsa Indonesia. Dalam kajiannya, Jimly menemukan dan menegaskan bahwa identitas konstitusional dalam berbangsa dan bernegara yang dimiliki rakyat Indonesia adalah lima sila dalam Pancasila.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karena saya rasa perlu untuk disampaikan ke masyarakat Indonesia, kemudian saya bukukan dengan judul ‘Pancasila: Identitas Konstitusi Berbangsa dan Bernegara’.  Buku ini terbit pada tahun 2020.  Saya sangat apresiasi dan berterima kasih kepada Perpustakaan Humas Setjen MPR yang mengangkat buku saya ini menjadi tema diskusi.  Apalagi hari ini masih dalam suasana memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni jadi momennya sangat tepat,” katanya.

Hal tersebut disampaikan Jimly dalam paparannya sebagai narasumber utama pada acara Bicara Buku Pustaka Bersama Wakil Rakyat dengan membahas buku berjudul ‘Pancasila: Identitas Konstitusi Berbangsa dan Bernegara’ karya Prof. Dr. Jimly Asshiddqie, SH, di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 2 Juni 2022.

Hadir dalam acara yang berlangsung secara offline dan daring ini, Pelaksana Tugas Deputi Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, SE, MM, Kepala Perpustakaan Setjen MPR Yusniar, Ketua Bidang Pendidikan Seni Budaya dan Pariwisata DPP Persaudaraan Cinta Tanah Air (PCTA) Dr (c) Soenarto Sardiatmadja, MBA, MM sebagai narasumber, Wisesa Utama Dewan Ketahanan Nasional Dr. Epin saepudin, M.Pd sebagai narasumber dan para anggota DPP PCTA, perwakilan Asia Africa Reading Club, Mahasiswa UIN Banten, serta perwakilan komunitas Relawan Literasi (Relasi) sebagai peserta.

Mengingat Pancasila sangat penting untuk bangsa Indonesia, Jimly mengingatkan agar seluruh rakyat bersama-sama memasyarakatkan kesadaran ber-Pancasila, termasuk kesadaran tentang pentingnya memperingati 1 Juni.

“Yang perlu dipahami rakyat terutama generasi milenial, Pancasila itu adalah hasil pemikiran kolektif bangsa.  Maka dari itu, para pemuda Indonesia harus mempelajari serta memahami sisi sejarah dari Pancasila itu sendiri dan tokoh-tokoh bangsa yang berperan dalam penggalian dan perumusannya, seperti Bung Karno, Soepomo dan M. Yamin.  Setelah memahami sejarah, dalam konteks kekinian kita semua harus memiliki rasa bangga kepada Pancasila, caranya dengan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Jimly.

Jimly juga mengajak generasi milenial sebagai peserta acara Bicara Buku meningkatkan tradisi membaca dan menulis buku.  Sebab, membaca dan menulis adalah ciri kemajuan peradaban suatu bangsa. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus