Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) mendorong keterlibatan anak muda dalam proses hilirisasi pertanian. Langkah ini penting mengingat pertanian memiliki peluang ekonomi yang sangat besar terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani secara keseluruhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Koordinator Nasional Gempita, Ibrahim Asnawi mengatakan, proses hilirisasi bisa dimulai dari pulau Sulawesi sebagai salah satu gerbang utama pasar pertanian Indonesia. Ibrahim meminta tiap koordinator wilayah gempita di Sulawesi menyiapkan produk kebanggaan yang bisa dipasarkan di pasar nasional dan internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Oleh sebab itu saya mendorong teman-teman koordinator wilayah di seluruh Sulawesi ini untuk membuat blueprint kawasan pertanian yang menjadi kebanggaan di setiap wilayahnya dan bisa dikelola dari hulu hingga hilirnya, sehingga ada peningkatan harga yang bisa meningkatkan kesejahteraan petani," kata Asnawi saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Makassar, Senin, 27 Mei 2024.
Menurut Asnawi, hilirisasi perlu dilakukan untuk memperkuat program pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat. Peranan anak muda sangat dibutuhkan karena bisa berinovasi turunan baru olahan pertanian bisa dihadirkan.
"Sebab jika teman-teman berhenti pada tahap hulunya saja, maka susah berharap meningkatkan kesejahteraan petani, jika kesejahteraan petani yang ada saja susah untuk ditingkatkan, maka turunlah minat anak muda melihat dunia pertanian ke depan," katanya.
Adapun Asnawi dalam kegiatan tersebut melakukan koordinasi dengan koordinator Gempita wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo dan Sulawesi Utara untuk menyiapkan rencana klaster-klaster pertanian bagi kebutuhan pangan IKN.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usaha tani (agripreneur) yang dijalankan oleh generasi muda. Pemerintah berkomitmen mengawal regenerasi petani dan menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian masuk dalam kategori paling tinggi jika dibandingkan dengan lapangan usaha lainya seperti perdagangan dan juga industri pengolahan. Hal ini menunjukkan sektor pertanian masih merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia saat ini.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian pada triwulan 1 2023 mencapai 29,36 persen. Adapun pada triwulan 1 2024 sebesar 28,64 persen year on year (yoy) dan naik 0,03 juta orang dari total jumlah penduduk Indonesia yang bekerja sebanyak 142,18 juta orang.
Tingginya data penyerapan tenaga kerja pada sektor akomodasi dan makan minum ini tidak lepas dari kontribusi sektor pertanian yang turut meningkat. Disisi lain, BPS juga mencatat distribusi dan pertumbuhan sektor pertanian pada Produk Domestik Bruto (PDB) menepati urutan ketiga dengan capaian 11,61 persen. Sektor pertanian menjadi salah satu andalan bagi ekonomi Indonesia. (*)