Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua MPR Mengajak Semua Pihak Menjahit Kembali Merah Putih

Agenda kebangsaan bukanlah sekadar mengejar ketertinggalan di berbagai bidang dan pekerjaan rumah mengenai ekonomi rakyat.

28 Oktober 2017 | 06.46 WIB

Ketua MPR Mengajak Semua Pihak Menjahit Kembali Merah Putih
Perbesar
Ketua MPR Mengajak Semua Pihak Menjahit Kembali Merah Putih

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO MPR - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengaku prihatin dengan banyaknya pihak yang saling menista dan melapor sesama anak bangsa. Bagi Zulkifli, seharusnya jangan ada yang memisah-misahkan satu dengan yang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sekarang kalau bukan pendukungnya maka dianggap lawannya. Kalau beda pilihan dalam pilkada dianggap anti Pancasila. Ini salah paham sekaligus paham yang salah,” ujarnya dalam Orasi Kebangsaan memperingati Hari Jadi ke-53 Universitas Muhammadiyah Surakarta, di Auditorium Moch. Djazman Al Kindi Surakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk menahan diri agar tidak memecah belah persaudaraan. “Mari, hentikan kegaduhan dan mulailah menjahit kembali Merah Putih kita. Apa pun latar belakang suku, agama, dan latar belakangmu, kau adalah saudaraku,” katanya.

Salah paham yang lain, kata Zulkifli, adalah pengkotak-kotakan masyarakat. “Kami toleran, kalian intoleran. Kami perawat kemajemukan, kalian perusak kebinekaan. Kami penjaga Pancasila dan kalian pengkhianat Pancasila. Salah paham ini berbahaya. Ini harus kita luruskan,” ucapnya.

Dia menegaskan agenda kebangsaan bukanlah sekadar mengejar ketertinggalan di berbagai bidang, juga bukan sekadar pekerjaan rumah mengenai ekonomi rakyat. Selain kedua agenda itu, agenda kebangsaan yang sungguh serius dan tidak bisa ditunda-tunda untuk ditunaikan adalah agenda untuk menjahit kembali Merah Putih. “Saya beserta jajaran MPR menegaskan tekad kami untuk menjadi penjahit kembali Merah Putih, merajut kebinekaan, memperkuat persatuan. Kami percaya inilah tugas sejarah yang sangat besar, yang menjadi tantangan kita sekarang ini,” tuturnya. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus