Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KKP Tebar Benih Ikan Nila Salin di Karawang

Kementerian Kelautan dan Perikanan akan melaksanakan penebaran benih ikan nila salin di Karawang sebagai bagian dari upaya revitalisasi tambak dan peningkatan kualitas hasil perikanan.

1 Desember 2024 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melaksanakan penebaran benih ikan nila salin di lokasi modeling Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS), Karawang, Jawa Barat, pada hari Senin, 2 Desember 2024. Kegiatan ini merupakan siklus kedua penebaran benih sejak dimulainya proyek tersebut pada September lalu, yang dilakukan secara bertahap untuk mengisi seluruh kolam yang tersedia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Senin pagi kami akan melakukan penebaran benih,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam siaran resmi KKP. Penebaran benih siklus pertama yang dilakukan pada tahun lalu sudah berhasil dilaksanakan panen pada bulan Mei 2024, di mana acara panen tersebut turut dihadiri oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Trenggono menekankan bahwa program BINS ini berfungsi sebagai penggerak revitalisasi tambak-tambak yang kurang produktif di kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa. Dengan adanya program ini, diharapkan produktivitas tambak akan meningkat secara signifikan. “Modeling BINS adalah langkah strategis dalam meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan,” kata Trenggono.

Selain mendorong peningkatan produktivitas tambak, program BINS juga merupakan bagian dari upaya ekonomi biru yang bertujuan mendukung program makan bergizi gratis melalui hasil perikanan yang berkualitas. “Yang pasti, kami akan terus meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan, terutama dari kegiatan budi daya,” ujar Trenggono.

Proyek BINS Karawang pertama kali diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Mei 2024, setelah pembangunan yang dimulai pada tahun 2023. Lahan seluas 84 hektare yang digunakan untuk BINS sebelumnya merupakan tambak udang yang dibangun pada era Presiden Soeharto melalui Proyek Pandu Tambak Inti Rakyat (PTIR) pada tahun 1984. Proyek tersebut berhenti beroperasi pada tahun 1998, dan lahan tersebut kemudian dioptimalkan untuk budi daya ikan nila salin.

Selain kolam produksi, kawasan BINS dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai, termasuk Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), inlet dan outlet, tandon air, serta laboratorium untuk mendukung penelitian dan pengembangan. Proses produksi di BINS juga mengadopsi teknologi modern, seperti penggunaan mesin pakan otomatis yang meningkatkan efisiensi pemberian pakan kepada ikan.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus