Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid Raya Sumatera Barat, Ikatan Batin Warga Jabar dan Sumbar

Masjid Raya yang atapnya terinspirasi rumah khas Minangkabau, Rumah Gadang, arsiteknya adalah Rizal Muslimin dari Bandung.

21 Februari 2019 | 20.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Di sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaksanakan Shalat Shubuh berjamaah bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Masjid Raya Sumatera Barat, Jl. Khatib Sulaiman, Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Kamis pagi, 21 Februaru 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR-- Di sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Barat, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut melaksanakan Salat Subuh berjemaah bersama Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Masjid Raya Sumatera Barat, Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, Kamis pagi, 21 Februari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid Raya yang atapnya terinspirasi rumah khas Minangkabau, Rumah Gadang, dibangun pada kepemimpinan Gubernur Gamawan Fauzi. Arsiteknya adalah Rizal Muslimin, dari kantor konsultan arsitektur Urbane, Bandung, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itulah hubungan batin antara masyarakat Jawa Barat dengan masyarakat Sumatera Barat, salah satunya karya goresan masyarakat Jawa Barat di Tanah Minang," ujar Emil-sapaan akrab Ridwan Kamil.

Dia menuturkian, konsep masjid ini terinspirasi dari peristiwa perselisihan empat suku yang terjadi di Kota Mekkah, Arab Saudi pada zaman Rasulullah Muhammad SAW. Kala itu ada pertentangan mengenai pihak yang berhak memindahkan batu Hajar Aswad. Nabi Muhammad pun dengan bijak memutuskan untuk memgambil sebuah kain untuk memindahkan batu tersebut.

"Kain yang terbentang ketika terjadi perselisihan dimana harus memindahkan batu Hajar Aswad oleh empat suku di sana (Kota Mekkah, Arab Saudi) dan Nabi Muhammad mengambil kain, bentangan kain yang (di tengahnya ada batu Hajar Aswad) ini melengkung, sehingga (ketika keempat ujung kain ditarik) melahirkan tempat seperti ini (bentuk Masjid Raya Sumatera Barat)," kata Emil

Emil  berharap, masjid yang menelan anggaran pembangunan hampir Rp 500 miliar dan bisa menampung 5.000-6.000 jamaah ini menjadi kebanggaan masyarakat di Sumatera Barat. "Mudah-mudahan ini menjadi kebanggaan masyarakat Sumatera Barat," tuturnya. (*)

 

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus