Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Dalam rangka mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia atau BBI/BBWI, di Lapangan DPRD Sumsel, pada 26 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar mengatakan, gerakan BBI dan BBWI bukan hanya sebagai slogan, tapi juga menjadi tumpuan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi, kami yakin bahwa BBI BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita ke depan lebih lanjut lagi,” kata Mahendra
Nasabah PNM Mekaar, Aminah turut meramaikan acara dengan menampilkan produk usaha yang telah dirintis bertahun-tahun. Aminah menjajakan hidangan pempek buatannya yang kini telah berkembang menjadi partai besar. Meskipun usahanya berawal dari skala rumahan, kini usaha pempek miliknya telah terjual ke luar kota Palembang melalui bantuan reseller. Ia juga bisa membuka lapangan pekerjaan kepada 12 warga sekitar yang kini telah menjadi karyawannya.
Nasabah PNM Mekaar lainnya, Sri Indrawati juga turut mengisi pameran UMKM dalam perhelatan ini. Ia memproduksi ikan panggang atau salai yang meluas menjadi ikan asin. Dalam satu minggu, Sri bisa mengasap 200 kg ikan. Ia melakukan pendekatan kepada rumah makan di sekitar tempat tinggalnya agar bisa dijajakan di sana.
Sekretaris Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, mengapresiasi keuletan para nasabah yang selalu kreatif dalam mengelola usahanya. Menurutnya, apa yang dilakukan Aminah dan Sri dapat menjadi motivasi nasabah PNM Mekaar lainnya.
“Ibu-ibu memang harus punya inisiatif yang tinggi dan mental pantang menyerah. Apalagi kalau saling merangkul dan bekerjasama tentu usaha ultra mikro bisa sustain dan naik kelas secara massif,” kata Dodot. (*)