Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Orasi Ilmiah Airin: Mengupas Tantangan dan Proyeksi Pembangunan Banten

Airin Rachmi Diany, memberikan orasi ilmiah yang penuh wawasan dalam acara Wisuda IV 2024 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang digelar pada Minggu, 11 Agustus 2024

12 Agustus 2024 | 10.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mantan walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany saat menyampaikan orasi ilmiah dalam wisuda IV 2024 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Minggu, 11 Agustus 2024. Dok. Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Mantan Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, memberikan orasi ilmiah yang penuh wawasan dalam acara Wisuda IV 2024 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang digelar pada Minggu, 11 Agustus 2024. Dalam orasinya, Airin menyampaikan berbagai tantangan serta proyeksi yang dapat dijalankan untuk memajukan ekonomi Provinsi Banten dan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Airin menekankan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting dalam keberlanjutan pembangunan dan kemajuan bangsa. "SDM memiliki peran yang sangat strategis sebagai penyedia tenaga kerja, penggerak ilmu pengetahuan dan teknologi, serta konsumen yang memanfaatkan hasil produksi," ujar Airin di hadapan para wisudawan di Auditorium Untirta, Pabuaran, Kabupaten Serang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, Airin menegaskan bahwa kualitas SDM memiliki korelasi yang kuat dengan kemajuan ekonomi suatu daerah. Kedua aspek ini, menurutnya, saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam presentasinya, Airin menunjukkan data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi Banten yang mengalami peningkatan dari 72,72 pada tahun 2021 menjadi 73,87 pada tahun 2023. Namun, di balik kemajuan ini, Airin mengingatkan adanya tantangan signifikan, yaitu belum meratanya pembangunan manusia di antara kabupaten dan kota di Banten.

"Mudah-mudahan ke depan, kita bisa mencapai pemerataan IPM yang sama di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten," harap Airin.

Airin juga menjelaskan bahwa SDM yang siap bersaing di tingkat global adalah mereka yang memiliki semangat belajar seumur hidup (lifelong education), bersikap mandiri, tangguh, dan menunjukkan jiwa kewirausahaan. Selain itu, SDM yang kompeten juga harus berpikir logis, kritis, dan kreatif, menguasai teknologi informasi, serta memiliki moralitas, etika, dan perilaku yang positif, sambil tetap memegang prinsip spiritualisme.

Untuk meningkatkan kualitas SDM di Banten, Airin menyoroti pentingnya peningkatan fasilitas pendidikan, khususnya dalam rangka meningkatkan angka partisipasi sekolah (APS) dan mengurangi angka putus sekolah. Saat ini, APS di Provinsi Banten masih berada di angka 65 persen, di bawah rata-rata nasional yang mencapai 73 persen. Airin juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan, serta penambahan tenaga pengajar untuk mencapai rasio ideal antara guru dan murid, yang saat ini berada di angka 1:19, sementara angka idealnya adalah 1:15.

Selain itu, Airin menyarankan pemerintah daerah untuk menyediakan bantuan dana pendidikan atau beasiswa, serta mengembangkan sekolah vokasi yang berbasis pada kesiapan kerja dan usaha. "Transformasi pendidikan tinggi unggulan, pengembangan konsep sekolah sehat, serta pencegahan kekerasan dan bullying di sekolah menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan," tegasnya.

Di bidang kesehatan, Airin menyoroti perlunya pemerataan fasilitas kesehatan di seluruh Provinsi Banten, terutama antara kawasan utara dan selatan yang masih menunjukkan kesenjangan signifikan. Selain itu, diperlukan upaya untuk memenuhi angka rasio ideal tenaga kesehatan di beberapa wilayah, di mana ketersediaan dokter, bidan, dan perawat masih di bawah angka yang dibutuhkan. 

Airin juga menyoroti pentingnya pemerataan akses jaminan kesehatan. Saat ini, Universal Health Coverage (UHC) di Provinsi Banten berada di angka 96,91 persen, namun masih ada daerah yang baru mencapai angka 85,69 persen. Untuk itu, Airin mengusulkan peningkatan dan inklusivitas akses kesehatan melalui layanan kesehatan bergerak, telemedicine, serta penguatan ketahanan pangan dan peran posyandu.

Dalam rangka meningkatkan kualitas ekonomi di Banten, Airin menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur pendukung perekonomian, terutama di daerah yang masih mengalami kesenjangan konektivitas antara kawasan utara dan selatan. Ia juga menyarankan pengembangan kawasan industri, seperti kawasan triangle Cikupa-Balaraja-Tigaraksa dan koridor urban Ciruas-Serang-Cilegon, untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Selain itu, Airin menyoroti perlunya perbaikan kualitas perizinan usaha untuk menarik lebih banyak investasi, serta penguatan sektor pariwisata yang kaya akan potensi budaya, heritage, pantai, hutan, dan geopark. "Penguatan aspek teknologi juga harus dilakukan melalui penyediaan akses digital 5G, serta fasilitas permodalan dan pembinaan manajemen bagi koperasi dan UMKM," tambahnya.

Sebagai penutup, Airin menekankan pentingnya pelestarian budaya dan kearifan lokal di Banten. Ia menyoroti nilai-nilai luhur seperti gotong-royong, menjaga kelestarian alam, dan melestarikan warisan budaya. "Penguatan prinsip budi pekerti dan tata krama dalam kehidupan bermasyarakat, serta pencegahan dampak negatif globalisasi, modernisasi, dan kebebasan informasi sangatlah penting untuk menjaga identitas dan jati diri kita," tutup Airin.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus