Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah

Guru SMA di Aceh Besar mengajak siswanya bergotong-royong meminjamkan ponsel dalam pembelajaran jarak jauh. Sebuah implementasi dari nilai-nilai Pancasila.

31 Oktober 2020 | 11.00 WIB

Pembelajaran Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL-Pandemi Covid-19 dapat menjadi momen bagi para pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada para siswanya. Di era pandemi, banyak gerakan gotong royong dan relawan mulai tingkat RT, RW, pemerintah kota, hingga nasional. Gotong royong merupakan nilai dari sila kedua Pancasila dalam konteks gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Eko Wahyu Jamaluddin, Guru PPKN di SMA Negeri 3 Seulimeum Aceh Besar membagikan pengalamannya untuk menguatkan pengamalan nilai gotong-royong itu pada siswa melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ). 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Eko melakukan pembelajaran dengan Model Pembentukan Kepedulian. Model ini untuk membentuk kepedulian peserta didik, menumbuhkan empati, dan kepedulian sosial. Dia juga menggunakan media aplikasi Konstitusiku dan lembar komitmen peserta didik untuk saling membantu dalam pembelajaran di masa pandemi. “Mereka harus menyampaikan lima komitmen yang berkaitan dengan gotong royong. Ini akan selalu saya tanyakan: apakah sudah dilaksanakan atau belum,” ujarnya. 

Di daerah tempatnya bertugas yang merupakan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), Eko dan guru-guru lainnya menghadapi sejumlah tantangan dalam PJJ. Seperti murid yang tidak memiliki ponsel pintar, sinyal internet yang tidak stabil, dan orang tua yang kurang peduli. 

Eko pun menawarkan sejumlah solusi untuk mengatasi tantangan tersebut. Dia mengajak murid-muridnya bergotong royong meminjamkan ponsel, memberikan kelonggaran pengumpulan tugas, dan komunikasi optimal dengan komite atau tokoh adat masyarakat. “Setelah pembelajaran ini, terlihat peningkatan nilai-nilai kepedulian dan kegotongroyongan pada peserta didik,” ujarnya.

Keteladanan guru-guru dan  orang dewasa di sekitar murid menjadi faktor penting lainnya dalam pembelajaran Pancasila di era pandemi. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Iwan Syahril, mengatakan guru-guru bisa mengajak murid-muridnya melakukan penggalangan bantuan, berbagi donasi atau menjadi relawan Covid-19. Dia sangat mengapresiasi yang dilakukan guru Eko Wahyu Jamaluddin di Aceh. “Pak Eko telah melakukannya, dimulai dari hal-hal yang realistis di sekitarnya,” ujarnya. 

"Untuk mendukung terwujudnya Profil Pelajar Pancasila, khususnya kepada generasi muda, Pusat Penguatan Karakter atau Puspeka Kemdikbud melakukan berbagai strategi kegiatan,” ujar Kepala Puspeka Hendarman. 

Puspeka juga memperkuat jejaring mitra dengan pelaku pendidikan, masyarakat,dan instansi lainnya serta memperkuat pendidikan karakter yang sesuai dengan kebudayaan setempat dan tahapan tumbuh kembang peserta didik. 

Kegiatan Puspeka lainnya adalah penyebarluasan konten nilai-nilai Pancasila melalui berbagai media,termasuk melalui media social seperti Instagram @cerdasberkarakter.kemdikbudri, Facebook dan YoutubeCerdasBerkarakterKemdikbud RI, laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id, dan tiktok @cerdasberkarakter. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus