Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Regional Internasional Subholding Upstream Pertamina, PT Pertamina Internasional EP (PIEP) melakukan ekspansi dengan membuka kantor cabang Timur Tengah di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Selasa, 2 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, kantor cabang di Dubai bisa menjadi kendaraan PIEP untuk ekspansi dan menciptakan peluang penambahan blok baru di Timur Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim, Direktur Utama PIEP, Jaffee A Suardin, saat acara Peresmian Kantor Cabang PT Pertamina EP (PIEP) di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa 2 Juli 2024.
“Potensi pengembangan bisnis dan peluang penambahan blok baru masih sangat besar dan terbuka lebar. Kami berharap peresmian kantor cabang baru ini bukan hanya sekedar penambahan fasilitas fisik, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah dari sisi intangible benefits maupun tangible benefits,” ujarnya.
Menurut Nicke, pembukaan kantor cabang memudahkan mendapat informasi terkait aset-aset internasional, dan mendukung optimalisasi biaya kegiatan operasional Jakarta – Dubai. Sehingga kata dia, ke depannya Pertamina dapat lebih cepat dalam menangkap peluang bisnis yang ada dan sebagai perpanjangan tangan bagi pengembangan bisnis Pertamina, sehingga nantinya Subholding lain juga harus berada di sini.
“Pembukaan kantor ini tidak hanya untuk menguatkan kapabilitas operasional, namun juga membangun ekspansi bisnis Pertamina grup, membangun supply chain Pertamina, juga sebagai hub pengembangan sumber daya manusia melalui teknologi yang relevan, bisnis intelijen serta tim legal, supply chain management dan kemampuan stakeholder relations yang memiliki pemahaman bisnis serta hukum regulasi di negara ini," ujar Nicke.
Direktur Utama Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream, Chalid Said Salim mengatakan, kontribusi PIEP terhadap produksi migas saat ini sekitar 20 persen ke Subholding Upstream. Menurutnya, dengan adanya kantor cabang di Dubai bisa mempermudah komunikasi dan koordinasi dengan para partner.
“Saya berharap, langkah ini secara serentak dapat membawa Anak Perusahaan Subholding Upstream untuk berkiprah di luar negeri, mengingat peran Regional Internasional sebagai pembuka peluang di Timur Tengah sehingga di saat yang bersamaan akan melengkapi upaya Subholding Upstream Pertamina mengoptimalkan sektor dalam negeri," kata Chalid.
Kantor ini merupakan perwakilan PIEP ketiga yang berada di luar negeri setelah PT Pertamina Algeria EP (PAEP) di Algeria, dan PT Pertamina Malaysia EP (PMEP) di Kuala Lumpur.
Secara geografis, pembukaan kantor Dubai membuat perbedaan selisih waktu semakin sedikit sehingga bisa lebih masif untuk menyasar peluang di kawasan Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika.
Seperti diketahui, di wilayah Timur Tengah Pertamina telah beroperasi di Irak lewat kepemilikan 20 persen hak partisipasi di Blok West Qurna 1, dan telah memberikan kontribusi sekitar 70 persen dari total produksi yang dihasilkan PIEP. Blok minyak itu terletak di bagian selatan Irak, dekat dengan kota Basra, 400 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Baghdad.
Dalam operasinya di West Qurna 1, Pertamina bermitra dengan Petrochina, ITOCHU, Basra Oil Company dan Oil Exploration Company.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan ekspansi PIEP ke lapangan luar negeri sejalan dengan visi Pertamina dan aspirasi Kementerian BUMN, yaitu Go Global.
“Pembukaan kantor baru PIEP di kawasan Timur Tengah ini akan membuka potensi baru bagi pengembangan usaha perusahaan di bidang hulu dan semakin menguatkan positioning Pertamina di industri migas internasional,” kata Fadjar.
PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) sebagai member sejak Juni 2022. PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal atau Ten Principles dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian penerapan aspek ESG.
Mendukung aspek Governance, PHE juga senantiasa berkomitmen Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan atas fraud dilakukan dan memastikan perusahaan bersih dari penyuapan. Salah satunya dengan implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandardisasi ISO 37001:2016.
PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent di dalam dan luar negeri secara profesional untuk mewujudkan pencapaian menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang Environmental Friendly, Social Responsible dan Good Governance. (*)