Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

4 Mei 2024 | 13.23 WIB

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - MPR bekerja sama dengan OSIS SMA Labschool Kebayoran, Jakarta, menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR pada Sabtu, 4 Mei 2023. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara Sky Nation 2024 SMA Labschool.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sky Nation adalah ajang lomba ketangkasan baris-berbaris yang diikuti tim Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) dari SMA dan SMP se-Jabodetabek.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Didapuk menjadi pembicara utama sosialisasi Empat Pilar, Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyebutkan tentang tujuan utama Paskibra. 

"Ibarat 'kawah candradimuka', tempat di mana para pelajar ditempa dan digembleng, mengenai kekompakan, kedisiplinan, serta jiwa kepemimpinan. Muaranya jelas, yaitu terwujudnya generasi muda bangsa yang memiliki kepribadian unggul dan berdaya saing, berjiwa Pancasila, dan berhati Indonesia," ujar Bamsoet.

Generasi muda, ia melanjutkan, akan menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Perkembangan teknologi informasi terlihat dari kehadiran gawai yang semakin canggih dengan fitur-fitur yang memanjakan penggunanya. Sebagai gambaran, pada tahun 2023, jumlah ponsel pintar di Indonesia mencapai 354 juta, padahal jumlah penduduknya hanya 278 juta.

"Senada dengan melimpahnya jumlah gadget yang beredar, jumlah pengguna internet pun hampir mencapai 80 persen dari total jumlah penduduk Indonesia," tutur Bamsoet.

Namun, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi juga berpotensi menghadirkan 'sisi gelap' kemajuan peradaban. Kewaspadaan terhadap 'sisi gelap' kemajuan teknologi informasi, terutama dampaknya bagi generasi muda, menjadi penting untuk diperhatikan.

"Misalnya, kita dapat bercermin dari catatan Badan Intelijen Negara (BIN), bahwa remaja dan generasi muda adalah elemen masyarakat yang paling rentan terpapar oleh paham radikalisme, " ucap Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu.

Kesimpulan ini diperkuat oleh hasil survei indeks keadaban digital (Digital Civility Index) yang dilakukan Microsoft pada 2020, yakni menempatkan Indonesia sebagai negara paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

"Faktor yang mempengaruhi buruknya indeks keadaban digital antara lain hoaks dan penipuan (47 persen), ujaran kebencian (27 persen), dan diskriminasi (13 persen)," kata Bamsoet. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus