Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tingkatkan Produksi Padi, Kabupaten Bandung Mulai Andalkan RJIT

Caranya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Ibun, Kabupaten Bandung.

14 Februari 2021 | 07.45 WIB

Tingkatkan Produksi Padi, Kabupaten Bandung Mulai Andalkan RJIT | Foto: Kementan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Tingkatkan Produksi Padi, Kabupaten Bandung Mulai Andalkan RJIT | Foto: Kementan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

BANDUNG - Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di Desa Ibun, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi. Sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” terang Mentan SYL, Jumat (12/2).

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, RJIT dilakukan untuk mendukung aktivitas pertanian.

“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah. Sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” tutur Sarwo Edhy.

Kegiatan RJIT ini dikelola Kelompok Tani Sauyunan di daerah irigasi Pasir Tengah. Kelompok tani yang diketuai Iyan Suryana ini Mengairi lahan seluas 53 ha.

"Kondisi saluran sebelum di perbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat saluran terputus karena longsor," ungkapnya.

Iyan Suryana mengungkapkan, kondisi saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi cor beton berlantai dengan 2 sisi saluran sepanjang 65 meter.

"Produktivitas tanaman padi pada lokasi ini 5,6 ton/ha, diharapkan dengan adanya perbaikan saluran dapat mengalami peningkatan provitas," harapnya.

Mengingat kinerja fungsi saluran irigasi mengalami penurunan, maka perlu dilakukan perbaikan melalui menu kegiatan RJIT pada tahun 2020 agar tidak terjadi penurunan IP dan provitas tanaman padi.

"Dampak lain yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam dan meningkatnya partisipasi masyarakat tani, terutama dalam pemeliharaan saluran tersebut," pungkasnya.

Tempo.co

Tempo.co

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus