Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Upaya Pemkot Surabaya Tingkatkan Layanan Kesehatan di Rumah Sakit

Pemkot Surabaya meningkatkan layanan kesehatan melalui pembangunan RS baru dan peningkatan fasilitas di RSUD. Upaya ini untuk memudahkan akses kesehatan merata bagi seluruh warga Surabaya.

12 November 2024 | 17.17 WIB

RSUD Dr. M. Soewandhie di Surabaya. Dok. Pemkot Surabaya
Perbesar
RSUD Dr. M. Soewandhie di Surabaya. Dok. Pemkot Surabaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL – Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mewujudkan pemerataan akses layanan kesehatan. Mulai dari pengembangan fasilitas pada rumah sakit yang sudah beroperasi, maupun dengan membangun infrastruktur baru di berbagai wilayah kota itu, sehingga kian mudah diakses oleh masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Perubahan ini dirasakan Ch dari Margorukun, Kelurahan Gunding, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Warga berusia 49 tahun itu mengaku lega setelah menjalani kontrol kesehatan bulanan di poli jantung RSUD Dr. M. Soewandhie. Ia tak perlu menunggu terlalu lama dan langsung dipanggil untuk menjalani pemeriksaan dokter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Ch, pelayanan kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini sudah cukup baik dan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apalagi kini sudah tersedia sistem pendaftaran daring (online). "Kalau daftar online, kita tahu estimasi waktu datangnya, jadi tidak perlu menunggu lama-lama,” ujar dia pada Kamis, 7 November 2024.

Peningkatan pelayanan di RSUD Dr. M. Soewandhie terlihat dalam dua tahun terakhir. Terutama setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi pada November 2022.

Pemkot Surabaya juga mengelola RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di Jalan Kendung, Kecamatan Benowo, yang memberikan akses layanan kesehatan bagi masyarakat di Surabaya Barat sejak diresmikan pada 26 Agustus 2010.

Keberadaan RSUD BDH memudahkan warga sekitarnya untuk berobat, seperti diakui oleh Nur, warga Kendung, Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya. “Sejak ada RSUD BDH yang dekat rumah, saya jadi lebih mudah mengakses layanan kesehatan. Jika darurat, bisa langsung datang,” ucapnya. Sebelumnya, Nur harus ke RSUD Dr. Soetomo yang lokasinya cukup jauh.

Sebagai upaya meningkatkan akses layanan kesehatan yang merata, Pemkot Surabaya kembali membangun rumah sakit baru bernama RSUD Eka Candrarini atau dikenal sebagai RSUD Surabaya Timur. Rumah sakit yang terletak di Jalan Medokan Asri Tengah ini melengkapi keberadaan RSUD Dr. M. Soewandhie dan RSUD BDH.

Selain mengurai antrean di rumah sakit milik pemkot yang sudah ada, RSUD Surabaya Timur juga akan menyediakan layanan khusus untuk ibu dan anak. Ada pula layanan spesialis Obstetri, Ginekologi (Obgyn) serta perlindungan bagi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

“Kami, bersama DPRD, memiliki visi yang sama untuk membangun layanan kesehatan yang merata di Surabaya dengan mendirikan RSUD Surabaya Timur. Diharapkan ada pemerataan dalam pelayanan kesehatan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit itu.

Eri menuturkan, RSUD Surabaya Timur akan menyediakan layanan kesehatan lebih optimal bagi masyarakat Surabaya, dan diharapkan dapat beroperasi tahun depan. “Rumah sakit ini diprioritaskan untuk ibu dan anak, namun tetap melayani semua jenis penyakit,” kata dia.

Upaya pembangunan RSUD Surabaya Timur ini disambut positif oleh Tasya, warga Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut. Ia berharap, akses layanan kesehatan semakin mudah dan terjangkau.  “Kalau ada rumah sakit pemkot yang dekat, tentu biaya lebih ringan dibandingkan rumah sakit swasta. Semoga fasilitas dan pelayanannya cepat dan optimal,” ucapnya.

RSUD Surabaya Timur dijadwalkan mulai beroperasi bertahap pada November 2024. Selain RSUD Surabaya Timur, pemkot juga merencanakan pembangunan dua rumah sakit baru pada 2025 di Surabaya Selatan dan Surabaya Utara. “Dengan demikian, pemerataan layanan kesehatan di Surabaya akan semakin optimal,” kata Eri.

Dua rumah sakit tambahan ini, Eri melanjutkan, diharapkan dapat mengurangi beban layanan di RSUD Dr. M. Soewandhie dan RSUD BDH, yang kini melayani lebih dari 2.000 pasien setiap hari. 

Dengan adanya tambahan rumah sakit baru, Pemkot Surabaya berharap dapat mengurangi beban pelayanan kesehatan. Sehingga setiap rumah sakit dapat melayani sekitar 500 pasien per hari. “Dengan hadirnya pemerintah, diharapkan pelayanan kesehatan dapat semakin maksimal dan bermanfaat bagi masyarakat Surabaya,” imbuh Eri.

Upaya Pemkot Surabaya dalam menyediakan layanan kesehatan yang terjangkau dan merata ini mendapat apresiasi dari anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Johari Mustawan.

“Kami mendukung pembangunan RSUD Surabaya Timur serta rumah sakit di kawasan selatan dan utara. Penting agar layanan kesehatan mudah diakses warga dan meningkatkan usia harapan hidup,” kata dia.

Johari juga mengimbau Pemkot Surabaya agar proaktif dalam mengedukasi warga mengenai pola hidup sehat melalui petugas kesehatan di tingkat RT dan RW. “Surabaya sudah memiliki UHC (Universal Health Coverage). Artinya setiap warga hanya perlu membawa KTP untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik,” ujarnya.

Johari juga menaruh harapa besar pada RSUD Surabaya Timur. “Harapan kita bisa segera dioperasionalkan Rumah sakit Surabaya Timur," ia memungkas. (*)

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus