Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Wali Kota (Walkot) Pematangsiantar, Susanti Dewayani, dinilai memberi perhatian penuh kepada pelestarian budaya Simalungun. Dirinya bahkan telah membuka akses komunikasi untuk pelestarian budaya Simalungun.
Budayawan Simalungun,Sri Sultan S. Saragih S.Si mengatakan, berbagai kegiatan sanggar, komunitas atau lembaga budaya berbasis kearifan lokal Simalungun mendapat respon yang baik sehingga pelestarian budaya bisa terlaksana di kota Pematangsiantar.
Sutan menilai, melalui Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, program edukasi budaya Simalungun dapat berjalan. Terlihat dari berbagai lomba tari daerah Simalungun, lomba pidato bahasa Simalungun, sayembara lagu, mewarnai dan menggambar, FLS2N dan kegiatan lainnya telah terselenggara dengan baik.
Sebagai bagian dari pelestarian budaya Simalungun juga terlihat dari perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Pematangsiantar yang diisin dengan acara haul dan ziarah.
"Beragam kegiatan di luar kota, pakaian adat simalungun selalu dipakai dan dikenalkan ke luar daerah" tuturnya.
Dalam penyelenggaraan Rakernas Apeksi XVII di Balikpapan beberapa waktu lalu, Susanti tetap konsisten dalam melestarikaan dan memperkenalkan budaya Simalungun. Terbukti dengan manortor bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pematangsiantar didepan Wali Kota seluruh Indonesia.
Sutan mengatakan, Susanti telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Pematangsiantar No. 44 Tahun 2023 Tentang Muatan Lokal Pendidikan Dasar pada 29 Desember 2023.
"Dengan adanya peraturan wali kota ini, eksistensi pendidikan Simalungun menjadi wajib diajarkan di sekolah setingkat SD dan SMP,” ujarnya.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (DPC Himapsi) Kota Pematangsiantar, Dedi Wibowo Damanik mengatakan, Susanti telah memenuhi komitmennya dalam menjaga budaya Simalungun. Hal ini bisa dilihat dari falsafah Simalungun yang menjadi agenda dalam kebijakan pemerintah. Kata dia, sejak awal Susanti telah menerapkan kearifan lokal dalam sejumlah kegiatan seremonial.
"Setiap kegiatan seremonial, sudah dikedepankan munculnya budaya Simalungun. Kita sadar tidak ada yang sempurna, namun kita minta masyarakat objektif atas perhatian Susanti Dewayani kepada Simalungun," kata Dedi.
Kata Dedi, sejak memimpin Siantar, komitmen Susanti Dewayani bisa dilihat dari banyaknya perhatian yang diambil melalui kebijakan kebijakan pemerintah.
"Kita bisa lihat Tugu Sangnaualuh, yang sejak era sebelumnya gagal bahkan berujung ke ranah hukum, sekarang sudah siap dibangun tanpa masalah. Kemudian penetapan hymne hingga motto Kota Pematangsiantar yang mengambil filosofi Simalungun," kata Dedi.
Selain itu, Susanti memasukan muatan lokal pendidikan dasar Simalungun yang nantinya akan diimplementasikan pada tahun ajaran baru 2024. Dalam muatan lokal ini, semua tradisi Simalungun akan diajarkan kepada anak SD dan SMP.
"Selain sejarah, tarian dan budaya, yang kita tahu muatan lokal pendidikan dasar Simalungun ada permainan tradisional sampai teknik membuat masakan Simalungun," ujarnya.
Menurutnya, Susanti juga memperhatikan seniman Simalungun, founder Sanggar Rayantara, Raminah Garingging yang mendapatkan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) tahun 2023. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini